Sukses

Cara Penumpang Bunuh Bosan Saat Kereta Terlambat Berjam-jam

Berulang kali calon penumpang kereta bertanya, sekian kali pula jawaban dari pihak PT KA berubah.

Liputan6.com, Tegal - Kereta api (KA) barang anjlok di Cikaum, Kabupaten Subang, Jawa Barat, kemarin siang, mengakibatkan perjalanan beberapa kereta mengalami keterlambatan di jalur utara dan selatan.

Di Tegal, Jawa Tengah, misalnya. Ratusan penumpang KA di Stasiun Besar Tegal, telantar hingga tiga jam lebih. Para penumpang yang telantar dari Tegal dengan tujuan Jakarta harus menunggu hingga tiga jam lantaran KA berhenti di stasiun.

Mereka mengaku sudah menunggu sejak subuh. KA Tegal Bahari, misalnya, seharusnya berangkat pukul 05.30 WIB baru jalan Senin pagi tadi sekitar pukul 09.10 WIB.

Felli (18) penumpang asal Tegal mengaku kecewa. Ia harus menunggu lama hingga lebih dari tiga jam lamanya di stasiun. Sebab, selama keterlambatan keberangkatan KA petugas stasiun memberikan pemberitahuan yang selalu berbeda-beda.

"Capek mas nunggu lama seperti ini, tadi saya berangkat dari rumah habis salat subuh pukul 05.00 WIB. Sampai pukul 09.00 WIB ini KA belum berangkat, masih berada di stasiun," ucap Felli di Stasiun Besar Tegal, Senin (31/10/2016).

Ia kecewa dengan petugas stasiun yang selalu berubah-ubah saat ditanya kapan keberangkatan KA Tegal Bahari.

"Petugasnya plin-plan, tadi katanya KA memang terlambat dan diberangkatkan pukul 08.30. Tapi sudah jamnya, KA belum berangkat," dia menambahkan.

Felli dan ratusan penumpang KA lainya pun hanya bisa pasrah menunggu jadwal keberangkatan KA yang mengalami keterlambatan hingga tiga jam lebih.

"Ya sudah mau gimana lagi, memang KA-nya enggak jalan-jalan. Penumpang hanya bisa mengeluh saja seperti ini, yang tahu kebijakannya kan dari pihak stasiun," kata Gilang (20) penumpang lainnya.

Padahal, Gilang mengatakan dirinya sudah ditunggu seorang rekanya di Jakarta untuk menghadiri sebuah acara. "Sudah pasti gagal acara saya karena KA terlambat sampai tiga jam lebih seperti ini," ia menjelaskan.

Adapun Kepala Stasiun Tegal Tri Haryanto tak membantah jika terjadi keterlambatan keberangkatan KA tujuan Jakarta lantaran anjloknya KA barang di Subang, Minggu siang, 30 Oktober 2016.

"Ya memang sejak kemarin jadwal pemberangkatan KA banyak yang terlambat. Tapi khusus untuk yang di sini (Stasiun Tegal) baru pagi ini yang terlambat," ucap Tri Haryanto.

Selain keberangkatan KA dari Tegal yang mengalami keterlambatan, kedatangan KA dari Jakarta seperti KA Jayabaya, KA Bangunkarta, KA Sindoro dan KA Kertajaya juga terlambat.

"Durasi keterlambatan antara dua sampai tiga jam," dia menambahkan.

Hingga kini, pihak stasiun tidak mengetahui jumlah pasti penumpang KA Bahari yang telantar di Stasiun Tegal akibat keterlambatan tersebut.

"Biasanya, jumlah penumpang KA Tegal Bahari yang berangkat dari Stasiun Tegal sekitar 250 orang atau 25 persen," Tri Haryanto memungkasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keterlambatan di Jalur Selatan hingga 4,5 Jam

Sementara di jalur selatan, keterlambatan kereta juga dirasakan sejumlah penumpang yang naik dari wilayah PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) V Purwokerto, Jawa Tengah.

Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko membenarkan jika sejumlah kereta dari atau menuju Jakarta mengalami keterlambatan.

"Pada Senin (31/10/2016) ini memang ada keterlambatan pemberangkatan KA akibat anjloknya KA barang di wilayah Daop III Cirebon," ucap Ixfan.

Ia memaparkan, sejumlah KA yang mengalami keterlambatan di antaranya, KA Argo Jati relasi Cirebon-Gambir yang terlambat sekitar 4,5 jam atau 288 menit. KA Argo Anggrek Surabaya Pasarturi-Gambir telat 285 menit, KA Bogowonto relasi Jogja Lempuyangan-Pasar Senen telat 4,5 jam.

Kemudian KA Matarmaja Malang-Pasar Senen terlambat hampir 12 jam. KA Majapahit Malang-Pasar Senen terlambat 734 menit atau sekitar 12 jam. KA Tegal Bahari Tegal-Gambir terlambat tiga jam. KA Tegal Ekspres terlambat sekitar tiga jam atau 193 menit. Selanjutnya, KA Tegal Bahari Tegal-Gambir terlambat 1,5 jam.

Selain itu, KA Tawangjaya Semarang Poncol-Pasar Senen telat tiga jam. KA Purwojaya Cilacap-Gambir telat 1,5 jam. KA Argo Muria Semarang Tawang-Gambir terlambat setengah jam. KA Cirebon Ekpress Cirebon-Gambir terlambat 196 menit.

KA Krakatau Merak-Kediri telat lima jam, KA Kertajaya Surabaya Pasarturi-Senen terlambat lima jam. KA Bangunkarta Surabaya Pasarturi-Pasar Senen terlambat empat jam an. KA Gumarang Surabaya Pasarturi-Pasar Senen terlambat 3 jam. KA Brantas Kediri-Pasar Senen telat tiga zaman.

"Dengan keterlambatan KA ini, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada semua pelanggan atas ketidaknyamanan pelayanan KA karena keterlambatan KA," Ixfan menandaskan.

3 dari 4 halaman

Makanan Ringan dan Minuman Gratis

Para penumpang KA yang mengalami keterlambatan dan harus menunggu berjam-jam baik di dalam KA ataupun di stasiun. PT KAI memberikan pelayanan servis berupa makanan ringan dan air minum kepada penumpang KA tersebut.

"Sesuai standar pelayanan PT KAI, jika terdapat kelambatan tiga jam lebih, maka sudah menjadi kewajiban PT KAI untuk memberikan service recovery sesuai dengan ketentuan kelas KA," ujar Kepala Stasiun Besar Tegal Tri Handoko.

Service recovery, berupa pemberian makanan kecil dan minuman kepada calon penumpang yang menunggu lama kereta di Stasiun. "Para penumpang di sini (stasiun Tegal) yang sudah menunggu lama kami berikan pelayanan servis lebih. Kami berikan makanan ringan dan minuman gratis,"  

Sementara itu, bagi pelanggan tidak berkenan untuk naik akibat dari keterlambatan, maka tiket akan dikembalikan 100 persen. "Kalau tidak berkenan untuk naik akibat keterlambatan KA itu, kami kembalikan uang tiket secara penuh," dia menjelaskan.

Pengembalian Tiket

Sejumlah penumpang kereta api jarak jauh maupun jarak menengah yang melintas di wilayah Daop III Cirebon memilih refund atau mengembalikan tiket karena terjadi keterlambatan mencapai lima jam.

Dari data yang dihimpun Liputan6.com, sebanyak 150 penumpang kereta api yang berangkat melalui wilayah kerja PT KAI Daop III Cirebon memutuskan untuk refund tiketnya. Pengembalian tiket tersebut dipilih para penumpang setelah mengetahui adanya keterlambatan kereta.

Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon, Krisbiyantoro mengatakan, pengembalian tiket senilai 100 persen. Dia menjelaskan, pengembalian tersebut karena disadari akibat keterlambatan kereta yang dioperasikan PT KAI.

"Kebanyakan yang mengembalikan tiket itu penumpang jarak jauh. Kalau penumpang yang jarak menengah tidak seberapa," ujar dia, Senin (31/10/2016).

Krisbiyantoro mengatakan pula, dari keterlambatan ini, PT KAI memberikan service recovery kepada penumpang berupa makanan ringan dan air mineral. Layanan ini diberikan di stasiun keberangkatan maupun stasiun kedatangan.

Sementara itu, imbuh dia, keterlambatan yang diakibatkan anjloknya gerbong kereta api barang di Stasiun Cikaum, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dalam kondisi tengah banyak penumpang.

"Kejadian anjloknya kereta api pas weekend dan biasanya volume penumpang naik. Rata-rata penumpang naik kereta saat weekend mencapai 3.000 orang untuk wilayah kerja Daop III Cirebon," sebut dia.

4 dari 4 halaman

KAI Usut Penyebab KA Barang Anjlok

Sejauh ini, Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon Krisbiyantoro mengaku masih menyelidiki penyebab utama anjloknya kereta api barang di Subang itu. Untuk sementara, setelah dilakukan pemeriksaan di tempat kejadian, diketahui bahwa enam gerbong datar (GD) dari belakang rangkaian anjlok.

"Kami masih melakukan penyelidikan tentang penyebab anjloknya KA barang," ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah rute kereta api mengalami keterlambatan antara dua hingga lima jam sejak Minggu malam hingga Senin pagi tadi. Keterlambatan itu disebabkan anjloknya kereta api barang di area Subang, Jawa Barat pada Minggu, 30 Oktober 2016, siang sekitar pukul 13.05 WIB.

KA barang bernomor 2515B anjlok di emplasemen jalur hilir Stasiun Cikaum, Subang. Akibat kondisi tersebut, terjadi keterlambatan sejumlah perjalanan kereta api mulai dari dua jam hingga lima jam selama proses evakuasi.

Selama itu pula kereta api dari kedua arah terus mendekat, sehingga mengakibatkan terjadi antrean kereta api. "Kami meminta maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan," Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.