Sukses

Ridwan Kamil Bongkar Bangunan yang Diduga Sumbat Saluran Air

Sedangkan untuk mengatasi banjir di wilayah Pagarsih, pihak Pemkot Bandung akan membuat danau buatan.

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal menghancurkan belasan bangunan di beberapa wilayah yang diduga menjadi penghalang saluran air sehingga menyebabkan banjir di Kota Bandung.

"Sudah di identifikasi ada dua kantor, dua hotel, 15 rumah yang propertinya menghalangi jalan air, sehingga air melompat ke jalan dan akhirnya tidak terkendali," kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Kamis (27/10/2016).

Pria yang akrab disapa Emil tersebut masih merahasiakan lokasi dan nama properti yang menjadi salah satu faktor terjadinya banjir di Kota Kembang. Rencananya pembongkaran akan dilakukan akhir pekan ini atau awal pekan depan.

"Saya bertanggung jawab, enggak ada masalah, sedang kita perbaiki terhadap bangunan yang melanggar. Camat akan mengeluarkan pemberitahuan jadi secepatnya weekend ini selambat-lambatnya Senin, Selasa kita lakukan (pembongkaran)," kata dia.

"Yang dibongkar itu propertinya dipapas, akses masuknya yang mengganggu. Jadi dipapas oleh kita supaya satu koordinasi (saluran air)," ujar Emil.

Ia menjelaskan, proyek tol air masih dalam proses pemasangan. Bila tidak ada kendala, pemasangan tol air akan selesai dalam waktu satu bulan.

Sedangkan untuk mengatasi banjir di wilayah Pagarsih, pihak Pemkot Bandung akan membuat danau buatan. Danau buatan tersebut akan berfungsi menahan air sebelum masuk ke wilayah Pagarsih.

"Tol air tukang jual pompanya baru mau datang hari ini (Kamis), kemungkinan proses dalam sebulan. Pagarsih sudah diberi solusi Rp 3 miliar untuk gorong-gorong (memperlebar) ternyata tidak memadai. Bukan kami tidak bekerja, sudah, tapi ternyata kurang. Rencana akan bikin danau retensi di jalan Bima untuk mebuat air parkir dulu sebelum ke Pagarsih, saya sudah ketemu developernya. Insya Allah dalam waktu enam bulan ada danau retensi di jalan Bima," ujar orang nomor satu di Kota Bandung itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.