Sukses

Apa Penyebab Banjir Bandung?

Pakar meminta Pemkot Bandung merancang master plan drainase.

Liputan6.com, Bandung - Banjir bandang melanda Kota Bandung, Senin (24/10/2016). Sejumlah jalan utama tergenang, lalu lintas terganggu. Bahkan, sejumlah mobil dan orang terseret arus. Satu orang meninggal. Apa pemicu banjir Bandung?

Pakar tata kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Denny Zulkaidi menyebutkan ada berbagai macam faktor penyebab banjir yang terjadi di Kota Bandung. Salah satunya ialah minimnya jumlah drainase di kota tersebut.

"Yang harus diperhatikan itu adalah bertambahnya luas kawasan terbangun. Airnya melimpah tidak meresap, ruang terbuka hijau, sumur serapan, drainase tidak memadai. Air hujan harusnya masuk ke drainase, tapi malah ke badan jalan," kata Denny Zulkaidi, Senin, 24 Oktober 2016, dilansir Antara.

Menurut dia, Pemerintah Kota Bandung saat ini harus menghitung ulang kebutuhan akan drainase. Dalam catatannya rencana perbaikan dan pengadaan drainase di Kota Bandung terakhir kali dilakukan pada 1980-an.

"Tapi, itu harus ditanyakan lagi ke Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, karena setahu saya terakhir kali rencana untuk pengadaan drainase itu tahun 1980. Jadi Pemkot Bandung harus membuat master plan drainase," kata dia.

Solusi jangka pendek, kata dia, adalah dengan membersihkan drainase dari sampah dan sedimentasi. Solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir adalah memperbanyak ruang terbuka hijau dan ruang terbuka hijau privat di setiap rumah warga.

"Idealnya memang jumlah ruang terbuka hijau yang harus dimiliki oleh Pemkot Bandung adalah 20 persen dari total luas wilayah yang ada," kata dia.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan hujan berintensitas tinggi mengguyur Kota Bandung pada Senin siang, sehingga menyebabkan jalan-jalan utama di Kota Bandung terendam banjir.

Kawasan Pasteur yang paling parah terkena dampaknya. Di sepanjang jalan utama itu, air sudah menutup jalan seperti sungai. Kawasan di Jalan Pasteur terendam banjir hingga ketinggian 160 cm.

Begitu juga di Jalan Pagarsih tinggi air 150 cm dan Jalan Nurtanio setinggi 120 cm dan banjir mengalir dengan cepat dan semua drainase perkotaan meluap.

Menurut dia, saluran drainase perkotaan di Kota Bandung tidak mampu mengalirkan aliran permukaan, sehingga terjadi banjir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini