Sukses

Listrik Padam, Pasien Diabetes Meninggal Saat Cuci Darah

Keluarga pasien mengadukan rumah sakit ini ke Mapolda Bandar Lampung dengan laporan tindakan Malpraktek dan Kesalahan Prosedur.

Liputan6.com, Bandar Lampung - ‎Niat ingin berobat karena menderita penyakit diabetes, BR (45) malah meninggal dunia. Warga Jalan Tangkupan Perahu No.85, Bandar Lampung‎ ini diduga menjadi korban malpraktek sebuah Rumah Sakit Umum (RSU) di Bandar Lampung.

M.Riko (46), kakak BR, menjelaskan sudah empat hari ‎adiknya dirawat di rumah sakit kelas C ini karena didiagnosa menderita penyakit kencing manis. Setelah melakukan rangkaian perawatan, kondisi BR semakin membaik, baik itu diagnosa ginjal maupun tensi darah.

"Adik saya diperbolehkan pulang setelah cuci darah. Selasa (18/10/2016) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, adik saya dibawa ke ruang cuci darah. Tapi hanya ditemani satu orang perawat tanpa ada dokternya. Sekitar 15 menit melakukan cuci darah, tiba-tiba listrik padam dan mesin‎ UPS juga langsung berhenti beroperasi, padahal selang UPS masih tertempel di tubuh adik saya," ujarnya kepada Liputan6.com.

"Tubuh adik saya langsung kejang-kejang dan tiba-tiba langsung lemas dan tidak ada pergerakan lagi. Sekitar lima menit kemudian, baru listrik kembali hidup, tapi tidak ada reaksi apa-apa dari tubuh adik saya," ungkapnya.

Sekitar 30 menit kemudian, barulah datang dokter jaga RS tersebut untuk mengecek kondisi pasien. Saat dicek, ternyata pasien sudah meninggal dunia.‎ Saat itu, keluarga pasien kebingungan karena tidak mendapatkan informasi apapun dari ‎pihak rumah sakit.

Pihaknya juga sudah berusaha menemui pihak direksi rumah sakit, namun pejabat rumah sakit sedang tidak berada di tempat. Hingga akhirnya Gufron, dokter spesialis yang menangani BR datang dan menemui keluarga pasien.

"Dokter Gufron datang dan menanyakan ke kami tentang kejadian ini. Dia pun kecewa kenapa tidak ada dokter di ruangan cuci darah tersebut dan hanya diserahkan ke perawat saja. Hingga saat ini, kita belum mendapatkan jawaban dari pihak rumah sakit. Kita juga baru tahu setelah pulang kalau dokter Patricia yang bertugas di ruangan cuci darah. Padahal tadi ketemu dengan dokternya, tapi dia tidak bilang ke kami," katanya.

‎Sampai pukul 11.30 WIB, pihak keluarga menanti jawaban dari pihak rumah sakit tentang kejadian ini. Hingga akhirnya jenazah korban dipulangkan ke rumah duka pada pukul 12.00 WIB dan langsung dimakamkan sekitar pukul 16.00 WIB.

Karena merasa menjadi korban, pihak keluarga pasien mengadukan rumah sakit ini ke Mapolda Bandar Lampung dengan laporan tindakan Malpraktek dan Kesalahan Prosedur.

"Pihak kepolisian tadi sudah mendatangi rumah sakit dan lokasi ruangan cuci darah. Kita melaporkan ini agar tidak ada lagi korban di rumah sakit ini," ucapnya.

Riko mengatakan sang adik sebelumnya tidak pernah mengeluh sakit atau didiagnosa sakit parah. Baru kali ini, BR dirawat di rumah sakit karena didiagnosa menderita penyakit diabetes.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.