Sukses

Dokter Jiwa: Pengikut Dimas Kanjeng Orang Aneh

Masih marak pemikiran tidak realistis dan logis terhadap kenyataan kehidupan disebabkan sejak dini tidak pernah diberikan pendidikan kesehat

Liputan6.com, Bandung - Kalangan dokter jiwa menyebutkan seluruh pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pelaku dugaan penipuan dengan modus penggandaan uang, mengalami stress crisis secara kejiwaan.

Penilaian itu merujuk dari latar belakang pendidikan, agama, dan kelompok yang pernah diikuti oleh sebagian pengikut Dimas Kanjeng cukup mumpuni.

Menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia Daerah Jawa Barat, Teddy Hidayat, paparan stress crisis para pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu dipicu karena psikis kejiwaannya terganggu.

"Kenapa sampai banyak orang yang dibodohi, ditipu, karena ya banyak yang tidak rasional dan tidak logis. Pikirannya mengalami distorsi,"ujar Teddy Hidayat kepada Liputan6.com di Bandung, Senin, 17 Oktober 2016.

Dia menjelaskan para pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi mengalami kehidupan yang susah, persaingan, kompetisi hidup yang ketat, melihat kehidupan orang lain yang sukses itu semua menyebabkan semua memicu pikiran yang tidak realistis.

Dia menyebutkan, setiap orang yang tidak realistis dan logis serta percaya hal yang magis bisa dikategorikan sebagai pengidap paparan gangguan kejiwaan.

"Masa ada orang yang percaya seseorang bisa menggandakan uang. Itu pikiran aneh dan termasuk orang aneh," kata Teddy.

Adanya kelompok orang yang masih berpikiran tidak realistis dan logis terhadap kenyataan kehidupan, kata dia, disebabkan dari sejak dini tidak pernah diberikan pendidikan kesehatan kejiwaan.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia Daerah Jawa Barat menyatakan, tidak ada pendidikan kesehatan jiwa sejak dini akibat kurangnya perhatian tentang hal tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini