Sukses

Keluarga Siap Aben dan Makamkan Jasad Korban Jembatan Ambruk Bali

Adapun Tim SAR gabungan tetap melanjutkan pencarian korban jembatan ambruk penghubung Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Klungkung, Bali.

Liputan6.com, Klungkung, Bali - Delapan jenazah korban jebolnya Jembatan Kuning sepanjang 150 meter lebar 1,5 meter yang menghubungkan Nusa Lembongan dengan Nusa Ceningan di Pulau Nusa, Kabupaten Klungkung, Bali akan diaben (kremasi) dan sebagian dimakamkan di setra desa adat masing-masing.

"Dua jenazah korban warga Desa Lembongan akan diaben hari Rabu (19 Oktober 2016) dan satu jenazah lagi dikuburkan," kata I Wayan Bagiayasa, salah seorang warga Klungkung, Bali, Senin (17/10/2016), seperti dilansir Antara.

Kedua jenazah yang akan dikremasi terdiri atas Ni Putu Krisna Dewi (9) dan Ni Kadek Mustina (6). Sementara korban lainnya Putu Ardiana (45) dan Ni Wayan Sumarti (56) masih koordinasi dengan pihak pemuka adat.

"Kami tidak menyalahkan siapa-siapa dalam musibah jebolnya jembatan yang merenggut delapan korban jiwa, kami berduka dan fokus melakukan persiapan untuk menggelar ritual ngaben," kata I Wayan Bagiayasa yang salah seorang anggota keluarganya meninggal dalam musibah tersebut.

Sedangkan lima korban meninggal warga Desa Jungutbatu, Nusa Penida. Dari lima jenazah itu, dua di antaranya akan dikremasi pada Kamis, 20 Oktober mendatang, yakni almarhum I Wayan Sutamat (49) dan Ni Wayan Merni (55).

Khusus jenazah I Putu Surya akan dikubur pada hari yang sama. Sementara jenazah I Gede Sena Banjar Limo, Desa Kutampi dikuburkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencarian Korban Berlanjut

Sementara itu, Tim SAR Denpasar bersama petugas gabungan lainnya pada hari kedua atau Senin ini kembali melanjutkan pencarian korban jembatan gantung yang ambruk tersebut.

Tim gabungan dipimpin langsung Kepala Kantor SAR Denpasar Didi Hamzar bersama tim evakuasi, di antaranya BPBD Bali dan Klungkung, kepolisian, TNI, dan tim lainnya.

Sejak Senin pagi tadi, tim gabungan menyisir kawasan pesisir di sekitar perairan Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Sebelumnya, proses pencarian pada Minggu malam dihentikan sekitar pukul 21.00 Wita karena kondisi gelap.

Tim gabungan khawatir masih ada korban yang terbawa arus saat jembatan sepanjang sekitar 150 meter itu ambruk.

Jembatan gantung yang menghubungkan Pulau Nusa Lembongan dan Pulau Nusa Ceningan itu, diduga ambruk karena kelebihan beban. Pada saat kejadian warga setempat menggunakan Jembatan Kuning untuk menyeberang ke Pulau Nusa Ceningan karena ada upacara di Pura Bakung.

Warga yang membeludak menyeberang karena pada saat itu juga dilangsungkan ritual Nyepi Segara atau bebas dari aktivitas laut, seperti menggunakan perahu motor di seluruh kawasan setempat hingga aktivitas wisata.

Akibat ambruknya jembatan yang dikenal "Jembatan Cinta" di kalangan wisatawan di Klungkung, Bali tersebut, delapan orang tewas dan 34 orang lainnya mengalami luka-luka. Serta, 17 sepeda motor tercebur ke laut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.