Sukses

Sudah 10 Hari 'Gas Melon' Jadi Barang Langka di Yogya

Seorang warga Kabupaten Bantul, bahkan mencari elpiji 3 kg hingga Kota Jogja.

Liputan6.com, Yogyakarta - Warga Yogyakarta mulai kesulitan mendapatkan elpiji isi tabung tiga kilogram atau populer disebut gas melon. Kelangkaan gas ini berlangsung sejak 10 hari terakhir.

Seperti dialami Barno, warga Desa Potorono, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia bahkan mencari elpiji 3 kg hingga Kota Jogja.

Ia mengaku sudah seminggu lebih kesulitan memperoleh gas melon. Di daerahnya sudah langka, sehingga ia sampai mencari gas tersebut di tengah Kota Yogyakarta. Kendati demikian, ia harus antre dan belum pasti mendapatkan gas tersebut.

"Seminggu ini (terjadi kelangkaan gas). Memang enggak ada, habis gitu," ucap Barno di Yogyakarta, Jumat (14/10/2016).

Barno mengaku sudah putus asa karena permintaan di tempatnya banyak, namun tidak ada barangnya. Ia pun berharap agar gas yang dicari warga dapat segera diselesaikan pemerintah. Sebab, jika masalah ini tidak selesaikan, maka akan harga di level bawah akan naik.

"Jual Rp 20 ribu saat ini ada juga Rp 25 ribu. Biasanya Rp 19 ribu jualnya. Ya minta segera dilancarkan lagi katanya mau ganti 5 kg. Enggak masalahlah, asal barangnya ada," ujar dia.

Hal yang sama dirasakan Rini Sumar, warga Kricak Kidul, RT 49 RW 09, Tegalrejo, Yogyakarta. Ia sudah mencari elpiji 3 kg sejak 10 hari ini. Ia kesulitan mencari untuk satu gas 3 kg. Ia terakhir menjual gas 3 kg pada Rabu lalu. Saat ini tinggal satu buah, namun permintaan terus berdatangan ke rumahnya.

"Bahkan ada yang mencari ke saya, itu dia cari dari Jalan Solo aja enggak dapat satu pun. Saya di sini aja enggak tahu dapat apa enggak. Sudah langganan di sini bawa empat ini, tapi nanti bawa satu aja sudah bagus," ujar Rini.

Sementara itu, Marijo karyawan pangkalan gas di Jalan Kyai Mojo mengatakan kondisi permintaan elpiji 3 kg meningkat sejak dua minggu terakhir. Dengan demikian, banyak yang antre untuk mendapatkan gas melon. Namun sayangnya stok di pangkalannya hanya dijatah 300 tabung gas setiap harinya.

"Sehari itu biasanya 250-300 tabung. Konsumen meningkat. Ini masih sedikit kasihan yang biasa beli di sini," ujar dia.

Marijo mengatakan elpiji 3 kg dihargai Rp 15.500 di tingkat eceran pangkalan. Namun, menurut dia, banyaknya yang antre karena di agen atau pangkalan juga sudah habis, sehingga mencari di tempatnya.

Ia berharap kelangkaan gas ini cepat selesai, sehingga tidak terjadi antrean panjang. "Banyak enggak dapat terutama konsumen baru. Soalnya dari sana enggak ada terus nyari sampai sini," ia memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini