Sukses

Sering Banjir Bandang, Gunung Budheg Ditanami Jambu Monyet

Gunung Budheg merupakan spot favorit warga untuk menikmati matahari terbit.

Liputan6.com, Tulungagung - Sekitar 22 hektare lahan di lereng Gunung Budheg Tuluagung, Jawa Timur, yang rawan kritis ditanami pohon tegakan oleh masyarakat setempat. Aksi hijau ini sekaligus sebagai antisipasi agar tak terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor akibat kerusakan hutan.

Berbagai elemen masyarakat, mulai dari warga sekitar lereng gunung sampai pelajar, bahu–membahu berupaya mengembalikan fungsi hutan yang mulai terdegradasi. Dalam beberapa waktu terakhir, bencana banjir bandang disertai material tanah longsor sering terjadi di Tulungagung.

"Kami miris melihat kerusakan hutan di wilayah Tulungagung. Kami berupaya mengembalikan fungsi hutan yang telah terdegradasi," kata Karsi Nero, Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Tulungagung, Kamis, 13 Oktober 2016.

Sepanjang September lalu, sejumlah wilayah di Kabupaten Tulungagung sering dilanda banjir bandang. Hal itu disebabkan oleh kerusakan hutan sebagai daerah resapan air. Luas hutan lindung di kabupaten ini lebih dari 40 ribu hektare yang 60 persen di antaranya berstatus kritis.

Karsi menambahkan, jenis pohon tegakan berupa tanaman buah seperti jambu monyet, durian, nangka dan lainnya dipilih untuk ditanam di 22 hektare lahan hutan di lereng Gunung Budheg. Selain untuk konservasi, tanaman buah itu juga memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar.

Apalagi kawasan lereng Gunung Budheg juga diproyeksikan sebagai kawasan wana wisata. Kawasan ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Yoso, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, sebagai mitra Perhutani.

"Kami berupaya penghijauan di sini memakai tanaman buah. Selain sebagai konservasi, nantinya hasil buah juga bisa dinikmati masyarakat yang berkunjung," tutur Karsi.

Gunung Budheg juga menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Tulungagung yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah. Gunung ini menawarkan keindahan panorama matahari terbit ini dan tenggelam pada pengunjung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini