Sukses

Usai Jual Kebun, Warga Wajo Tinggal di Tenda Dimas Kanjeng

Mereka dikoordinir seseorang saat menyetorkan uang ratusan juta pada Dimas Kanjeng.

Liputan6.com, Wajo - Warga Desa Lapaukke, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Beberapa di antaranya bahkan menjual tanah kebun mereka dan meninggalkan keluarga hanya demi tinggal di Padepokan Kanjeng Dimas yang terletak di Jalan Bonto Bila I, No 18, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Makassar.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Lapaukke, Muhammad Natsir. Dia mengatakan berdasarkan pantauannya, jumlah warganya yang ikut Dimas Kanjeng sebanyak empat keluarga yang terdiri atas 10 orang. Bahkan, tiga warga rela meninggalkan keluarga mereka di kampung.

""Dua orang perempuan, yakni Karamatang, Sartika, serta seorang lelaki bernama Ambo Asse. Tidak menutup kemungkinan masih akan bertambah," kata Natsir, Senin, 10 Oktober 2016.

Selama di padepokan, mereka justru tinggal di dalam tenda bersama warga lain yang berasal dari kabupaten lainnya di Sulsel untuk berzikir dan salat. Sementara, biaya makan dan minum sehari-hari ditanggung oleh koordinator wilayah masing masing.

Terpisah, Kapolres Wajo, AKBP Noviana Tursanurrohmad mengatakan warga dari dua dusun di Desa Lapaukke bergabung melalui seorang koordinator dari Kota Makassar yang bernama Daeng Makello.

"Infonya warga dari kedua dusun yang ada di Desa Lapaukke itu bergabung sejak tahun 2013," ujar Noviana.

Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar itu juga menjelaskan, para korban telah mentransfer sejumlah uang ke rekening milik Daeng Makello. "Nilainya mencapai ratusan juta rupiah," ucap dia.

Selain mentransfer uang, ada beberapa warga yang bahkan rela menjual tanah kebun mereka untuk menyetor uang kepada Koordinator Dimas Kanjeng serta berharap uang tersebut dapat digandakan.

"Semuanya akan kami data. Korban yang belum terdata dihimbau untuk segera melapor," imbau perwira berpangkat dua bunga ini.

Noviana menuturkan hingga saat ini, masih ada warga Desa Lapaukke yang belum kembali ke kampung halaman mereka. "Padahal, Padepokan Dimas Kanjeng di Makassar sudah kosong," ucap Noviana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini