Sukses

Sepekan Bertahan, Satu Bayi Kembar Siam Ciamis Meninggal Dunia

Kondisi kembarannya, yaitu Gina 2 yang diberi nama Gisya Bizanty Ramadani masih dalam tahap pemulihan.

Liputan6.com, Bandung - Salah satu bayi kembar siam asal Ciamis, Jawa Barat, Gesya Ummaya Ramadani, meninggal dunia setelah sepekan lalu menjalani operasi pemisahan.

Bayi Gesya ini mengalami kelainan organ jantung dan dinyatakan meninggal pada pukul 06.10 WIB di ruang perawatan Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

Bayi Gesya Ummaya yang sedang dirawat secara intensif mengembuskan napas terakhir usai dirawat intensif.

"Penyebab meninggalnya adalah gagal multiple organs. Jadi, dia mengalami kegagalan bukan hanya satu organ, mulai dari ginjalnya kemudian sistem respirasinya dan kemudian jantungnya yang tidak berfungsi dengan baik," ujar anggota tim medis RS Hasan Sadikin Bandung, Rully Sitanggang, dalam keterangan resmi dari RS Hasan Sadikin, Bandung, Jumat (7/10/2016).

Rully mengatakan, sejak awal dilakukan tindakan operasi pemisahan bayi kembar siam asal Ciamis itu, bayi Gina 1 ini selalu mendapat bantuan alat pernapasan mesin dengan menggunakan selang.

"Memang bayi Gina 1 ini setiap harinya tidak pernah lepas menggunakan bantuan peralatan," kata dia.

Selain itu, organ ginjal bayi tersebut terus-menerus dilakukan pencucian, termasuk pemberian obat-obatan untuk jantung dan ginjal.

Pemulihan Kondisi Bayi Gina 2

Sementara, kondisi kesehatan kembarannya, yaitu Gina 2 yang dinamai Gisya Bizanty Ramadani terus dilakukan pemulihan pascaoperasi pemisahan sepekan lalu.

Pemulihan kesehatannya itu berupa pemberian nutrisi melalui sistem pembuluh darahnya dan makanan langsung ke saluran pencernaannya. Pemberian nutrisi melalui sistem pembuluh darah tersebut kian hari dikurangi pasokannya.

Menurut Wakil Ketua Tim Medis RS Hasan Sadikin Bandung, Juslistyo Djais, sistem pencernaan bayi Gisya yang dulu bermasalah pascaoperasi, kini membaik dan mulai menerima asupan makanan.

"Dalam beberapa hari mendatang akan diusahakan langsung mengonsumi makanan melalui mulutnya," ujar Juslistyo.

Dia menjelaskan, kedua orangtuanya akan diajari mengenai pola pemberian asupan makanan tersebut agar tidak menimbulkan gangguan terhadap organ pencernaan.

Julistyo menambahkan, kondisi usai tindakan operasi dianggap sudah membaik. Meski begitu, bayi Gina 2 tidak menutup kemungkinan terserang infeksi pada bagian tubuh yang dioperasi.

Pada 27 September 2016, bayi kembar siam yang lahir dempet pada bagian dada sampai perut dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dipisahkan melalui tindakan operasi oleh gabungan tim medis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, dalam operasi hampir lebih dari lima jam.

Lebih dari 70 dokter spesialis dari RS Hasan Sadikin dan dibantu oleh dokter spesialis dari RSUD dr Soetomo, Surabaya, dikerahkan dalam operasi pemisahan bayi kembar siam yang mengalami kelainan dengan istilah medis conjoined twin omphalopagus tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.