Sukses

Top 3: Alasan Dahlan Iskan Sematkan Jaket ke Dimas Kanjeng

Dalam foto kliping berita tertanggal 24 Februari, Dahlan Iskan terlihat menyematkan jas ke Taat Pribadi.

Liputan6.com, Surabaya - Aksi menggandakan uang yang dilakukan pemilik Padepokan Dimas Kanjeng dalam situs berbagi video, beberapa waktu lalu, sempat bikin heboh masyarakat.

Dari balik jubah putihnya, pria bertubuh gempal dengan nama lengkap Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu menghamburkan lembaran-lembaran uang.

Kini di tengah kasus penipuan dan pembunuhan yang dituduhkan kepadanya, sebuah foto kebersamaan Dimas Kanjeng dengan mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menjadi perbincangan hangat masyarakat.

Hingga malam ini, Rabu (5/10/2016), heboh foto Dahlan Iskan saat menyematkan jas ke Dimas Kanjeng Taat Pribadi paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Dua berita lainnya yang tak kalah diburu mengenai kasus calo penerimaan TNI di Kodam Wirabuana dan ledakan di RS Siloam, Makassar.

Berikut berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 Regional;

1. Foto Dahlan Iskan Bareng Dimas Kanjeng Beredar, Ini Penjelasannya

Foto kliping berita yang menunjukkan Dahlan Iskan dan Dimas Kanjeng dalam sebuah acara pengukuhan (istimewa)

Kliping pemberitaan yang menunjukkan foto mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dan Dimas Kanjeng Taat Pribadi beredar seiring heboh kasus pemilik padepokan tersebut belakangan ini.

Dalam foto kliping berita tertanggal 24 Februari, Dahlan Iskan terlihat menyematkan jas ke Taat Pribadi. Ini momen ketika pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng itu didaulat sebagai Ketua Dewan Pembina Badan Peneliti Independen Kekayaan Pejabat Negara dan Pengusaha Nasional (BPI KPN-PN).

"Saya sekaligus klarifikasi, sebenarnya antara Dahlan Iskan dan Dimas Kanjeng tidak saling kenal," ucap mantan Sekretaris Jenderal BPI KPN-PN, Fonda Tangguh di Surabaya, Selasa 4 Oktober 2016.

"Tiba-tiba Ketua BP KPN-PN meminta Pak Dahlan untuk menyematkan jas, itu spontan tidak ada di jadwal acara," tutur Fonda yang mengaku mundur dari jabatannya sejak Juli 2016.

Selengkapnya...

2. Penyidikan Kasus Calo Penerimaan TNI di Kodam Wirabuana Menguap?

Dari 11 tersangka, hanya empat orang calo penerimaan prajurit TNI yang direkomendasikan untuk ke disidangkan di Mahkamah Militer. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Hingga dua bulan berlalu pascapenetapan status, belum ada satu pun tersangka kasus percaloan penerimaan anggota TNI di Kodam VII Wirabuana yang diproses di pengadilan militer. 

Kasus yang disebut menyeret warga sipil sebagai pemberi sogokan agar calonnya bisa diloloskan menjadi prajurit karir TNI juga belum dilimpahkan kepada Polda Sulsel guna diusut lebih lanjut.

Agus beralasan, lamanya waktu pemberkasan maupun koordinasi karena memerlukan kehati-hatian. Pasalnya, penanganan kasus tersebut menyangkut persoalan hukum.

Sementara, usulan agar prajurit TNI yang telah dinyatakan lolos melalui proses percaloan tersebut, kata Agus, masih menunggu hasil keputusan dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) selaku pemegang kewenangan.

Selengkapnya... 

3. Ledakan Rumah Sakit Siloam, Pasien di 4 Lantai Dievakuasi

(Liputan6.com/Fauzan)

Ledakan yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Siloam, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, pada Selasa pukul 22.00 Wita, memaksa pihak rumah sakit mengevakuasi pasien yang dirawat di lantai lima, enam, tujuh, dan delapan.

"Ledakkan yang terjadi suaranya sangat besar, suaranya mirip suara bom, kita langsung panik," kata Syamsuriani, saat ditemui di rumah sakit, Makassar, Sulsel, Selasa malam, 4 Oktober 2016.

Syamsuriani menjelaskan, seluruh pasien yang saat itu berada di lantai lima, enam, tujuh, dan delapan dilarikan ke lantai dasar, dengan bantuan para perawat dan pegawai RS Siloam.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar Imran Samad mengatakan, awal mula ledakkan terjadi di mesin pengisap air.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.