Sukses

Tim Labfor Usut Unsur Kelalaian dalam Ledakan RS Siloam Makassar

Penyelidikan dan olah TKP dilakukan untuk mengetahui penyebab alat pemanas air di lantai 9 RS Siloam Makassar, Sulsel.

Liputan6.com, Makassar - Tim Laboratorium dan Forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Makassar dan Tim Inafis Polrestabes setempat mengusut ledakan yang menggegerkan seluruh pasien di Rumah Sakit Siloam Makassar pada Selasa malam, 4 Oktober 2016.

Juru bicara Polda Sulsel Komisaris Besar (Kombes) Frans Barung Mangera mengatakan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan untuk mengetahui penyebab alat pemanas air di lantai delapan Rumah Sakit Siloam Makassar itu bisa meledak.

"Akan dikumpulkan barang bukti dari TKP juga," ucap perwira menengah berpangkat tiga melati ini saat dikonfirmasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (5/10/2016).

Tim Labfor Mabes Polri dan Inafis Polrestabes Makassar tiba di RS Siloam, Rabu siang tadi. Mereka langsung menuju ke lantai 9 tempat pemanas air yang meledak itu berada.

"Olah TKP ini perlu, juga untuk mengetahui apakah water broiler itu meledak karena kelalaian atau karena kesalahan teknis," Frans menambahkan.

Selain menimbulkan kepanikan, menurut Frans, ada dua mobil yang rusak parah akibat terkena reruntuhan bangunan RS Siloam. "Tapi beruntung tak ada korban dalam kejadian ledakan semalam," ujar Frans.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suara Ledakan Mirip Bom

Ledakan di RS Siloam yang berlokasi di kawasan Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Selasa malam sekitar pukul 22.00 Wita itu memaksa pihak rumah sakit mengevakuasi para pasien yang dirawat di lantai lima, enam, tujuh, dan delapan.

Salah satu keluarga pasien, Syamsuriani mengatakan saat ledakan yang mirip suara bom itu terjadi, seluruh pasien langsung panik. Pihak rumah sakit pun segera mengevakuasi pasien ke lantai dasar.

"Ledakan yang terjadi suaranya sangat besar suaranya mirip suara bom kita langsung panik," kata Syamsuriani, saat ditemui di depan RS Siloam, Makassar.

Ia menjelaskan seluruh pasien yang saat itu berada di lantai lima, enam, tujuh, dan delapan harus dilarikan ke lantai dasar dengan bantuan para perawat dan pegawai di RS Siloam karena dikhawatirkan berdampak pada kesehatan pasien.

"Kita semua langsung dilarikan ke lantai dasar, selain karena khawatir terhadap kesehatan para pasien dari keterangan pihak rumah sakit mereka takut akan adanya ledakan susulan," tutur ibu yang anaknya dirawat di lantai tujuh RS Siloam.

Hanya berselang dua jam, imbuh Syamsuriani, petugas pemadam kebakaran memastikan semua keadaan telah aman kembali. Seluruh pasien yang semula dirawat dikembalikan ke ruangan masing-masing, kecuali yang berada di lantai delapan atau lokasi ledakan.

"Tadi pihak rumah sakit mengatakan mereka mereka yang di lantai delapan dipindahkan ke tempat lain, cuma saya belum tahu," ia menambahkan.

Ledakan di rumah sakit milik anak usaha Grup Lippo tersebut tak hanya membuat para pasien harus dievakuasi. Selain menimbulkan kobaran api, akibat ledakan juga membuat mobil yang terparkir rusak terkena runtuhan bangunan.

Imran Samad Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar mengatakan, awal mula ledakan di RS Siloam terjadi pada mesin pengisap air. Alhasil, sebagian bangunan runtuh dan langsung mengenai mobil yang terparkir di lantai satu rumah sakit. Namun dengan sigap pemadam kebakaran yang diterjunkan mampu menguasai kobaran api yang muncul akibat ledakan.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.