Sukses

Buaya Sering Berjemur di Sungai Mentaya dan Serang Warga

Buaya di Sungai Mempayah makin ganas, diduga karena sulitnya mencari makanan.

Liputan6.com, Kotawaringin Timur - Keganasan buaya muara kembali meresahkan masyarakat yang sering beraktivitas di Sungai Mentaya, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Beberapa hari lalu ada warga yang disambar buaya saat mandi di sungai. Untungnya berhasil selamat meski luka di kaki bekas gigitan buaya," kata Rahmat, salah satu warga Sampit, Selasa (4/10/2016), dilansir Antara.

Pada Sabtu 1 Oktober 2016 lalu di perairan sekitar Sungai Lemiring, Kecamatan Seranau, seorang warga bernama Pepet (17), disambar buaya ketika sedang asyik mandi di anak sungai Mentaya itu.

Korban sama sekali tidak menyangka akan mengalami hal buruk itu. Tiba-tiba buaya berukuran cukup besar menerkam bagian kaki hingga pahanya.

Saat kejadian, korban sempat meraih bambu yang ada di lanting terapung tempatnya mandi sehingga cukup menyulitkan buaya menariknya ke dasar sungai. Buaya itu melepaskan gigitannya dan masuk ke dalam air ketika banyak warga berdatangan setelah mendengar teriakan korban.

Beberapa waktu lalu di sekitar kawasan itu juga terjadi insiden serupa. Seorang warga Desa Pelangsian disambar buaya saat membawa rotan di sungai. Korban menusuk mata buaya menggunakan jarinya sehingga binatang buas itu melepaskan gigitannya di tangan korban.

"Masyarakat memang sering melihat buaya muncul, tapi karena harus mandi dan melakukan aktivitas lainnya, masyarakat harus tetap ke sungai. Bingung juga mau bagaimana lagi, kalau bisa buaya-buaya itu direlokasi ke hutan yang tidak ada permukiman," harap Rahmat.

Serangan buaya di kawasan muara Sungai Mentaya cukup tinggi. Hampir tiap tahun ada korban jiwa, bahkan beberapa di antaranya jasadnya tidak ditemukan hingga kini.

Habitat buaya muara diperkirakan berada di kawasan Pulau Lepeh karena masyarakat sering melihat buaya bermunculan dan berjemur di daratan kecil yang berada di tengah Sungai Mentaya itu. Serangan buaya meningkat diduga akibat makin sulitnya mendapatkan makanan sehingga buaya berburu mangsa hingga ke kawasan permukiman.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam sudah memasang rambu peringatan terkait ancaman buaya di sejumlah titik. Masyarakat yang beraktivitas di sungai diminta lebih hati-hati, khususnya saat sore dan malam hari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.