Sukses

Mengenal Motif Pertama Batik Cirebon

Hingga saat ini, model batik di Cirebon yang masih bertahan dan berkembang adalah Trusmian dan Ciwaringin.

Liputan6.com, Cirebon - Batik merupakan satu dari warisan dunia di Indonesia yang terus dilestarikan. Berbagai daerah di tanah Jawa pun sudah dikenal dengan pembuat batik. Salah satu di antaranya adalah Cirebon, Jawa Barat.

Batik di daerah pesisir Jawa Barat ini cukup dikenal dengan motif mega mendung, yaitu bergambar awan yang luas dengan pewarnaan gelap seperti awan mendung

Salah seorang sejarawan Cirebon, Hilman, mengatakan motif awal batik di Pantura, khususnya Cirebon, cenderung terinspirasi dari alam.

"Motif pertama batik Cirebon itu seperti Wadasan yang cenderung menginspirasi warga pesisir. Ada juga yang dari tumbuhan, seperti motif kangkungan yang terinspirasi dari tumbuhan. Ada juga motif yang terinspirasi dari hewan, bahkan pusaka keraton seperti keris," ujar Hilman, Sabtu (1/10/2016).

Dia menjelaskan, ciri khas batik Cirebon cenderung sesuai dengan kondisi alam dan teritorial wilayah warga. Baik yang di daerah pesisir maupun pegunungan dan keraton.

Dari banyaknya batik, Cirebon memiliki dua bagian khas, yakni batik motif Kratonan dan batik Trusmi-an.

Motif wadasan batik Cirebon (Liputan6.com/ Panji Prayitno)

Hilman menuturkan, batik kratonan terinspirasi dari orang-orang keraton. Pengrajin batik membuat motif atas arahan dan inspirasi keraton.

"Dulu banyak pembatik di Keraton Cirebon. Sejak tahun 1950 sudah tidak ada lagi pembatik di sana," ucap Hilman.

Sementara motif lain, yakni Trusmi-an, merupakan model batik dari luar keraton. Gaya trusmian ini cenderung mengikuti perkembangan dan dibuat di Desa Trusmi Kabupaten Cirebon.

"Hingga dalam perkembangannya Cirebon punya batik Ciwaringin dari pewarna alam," ujar dia.

Hilman mengatakan, hingga saat ini, model batik Cirebon yang masih bertahan dan berkembang adalah Trusmian dan Ciwaringin. "Zamannya VOC dulu juga pakai batik," sambung dia.

Dia menyebutkan, sejak tahun 1950, batik model kratonan sudah tidak ada lagi. Selain tak ada pengrajin, batik model kratonan juga sudah banyak beredar di Desa Trusmi Kabupaten Cirebon.

"Pada tahun 1950 pembatik di keraton tak sebanyak dulu. Sampai akhirnya Pangeran Insan membawa desain dan motif keratonan untuk dikembangkan dan dilestarikan," kata Hilman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini