Sukses

Ratusan Korban Longsor di Sumedang Berada di Pengungsian

Beberapa titik di kawasan longsor di Kecamatan Sumedang Selatan dan sekitarnya masih berpotensi terjadinya longsor susulan.

Liputan6.com, Jakarta - Guyuran hujan deras sejak Selasa malam hingga Rabu dinihari mengakibatkan longsor di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Selain membuat jalan tertutup, tanah longsor juga mengakibatkan 670 jiwa warga setempat menjadi korban.

"Sebanyak 164 KK diungsikan di GOR Taji Malela," kata petugas BPBD Kabupaten Sumedang, Irfan di Sumedang, Jawa Barat, Rabu (21/9/2016).

Dia mengatakan, beberapa titik di kawasan longsor di Kecamatan Sumedang Selatan dan sekitarnya masih berpotensi terjadinya longsor susulan. Bahkan, longsor tersebut telah memakan korban tiga orang.

"Di Kampung Babakan Sukasari, Cimareme, korban ada tiga meningal dan dua selamat dari satu keluarga, lalu dua rumah tergerus longsor. Sekarang di lokasi longsor masih ada masing-masing kepala keluarga sedang berjaga," ungkap Irfan.

Dia menambahkan, jalur dari Kota Bandung menuju Sumedang, tepatnya saat akan memasuki Jalan Cadas Pangeran masih terputus. Sementara jalan alternatif untuk menuju Sumedang saat ini yaitu melalui jalur Rancakalong‎.

Di tempat yang sama, Kabag Bin Ops Ditlantas Polda Jawa Barat AKBP Arief Budiman bersama jajarannya langsung memberikan bantuan untuk para pengungsi. Pihaknya berharap bantuan berupa sembako yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan sementara untuk pengungsi.

"Bakti sosial ini salah satu bentuk kepedulian kita. Kebetulan ini memperingati HUT ke-61 Korps Lalu Lintas yang, dan kita memberikan apa-apa yang dibutuhkan pengungsi di sini. Jumlahnya tidak seberapa, tapi mudah-mudahan bisa dirasakan membantu beberapa hari ke depan," jelas Arief.

Di samping itu, pihaknya memberikan metode trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban tanah longsor. Metode tersebut menurut dia bisa memberikan hiburan untuk anak-anak agar bisa mengobati trauma akibat bencana.

"Ada trauma healing, mengajak bermain anak-anak korban upaya menghilangkan trauma. Kita kerja sama dengan lembaga non-pemerintah untuk menghibur anak-anak korban pengungsi agar tidak stres dengan bencana, mudah-mudahan ceria lagi tidak terbayang bencana kemarin," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.