Sukses

Pujian Hasto untuk Risma yang Warisi Semangat Bung Karno

Pemimpin akan terlahir dengan rakyatnya. Politik dan pemimpin akan terlahir bila pemimpin menyatukan diri dengan wong cilik.

Liputan6.com, Surabaya - Keberhasilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat acungan jempol dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Risma di mata Hasto adalah salah satu kader yang rela turun ke tengah rakyatnya. Menurutnya, semangat Bung Karno sudah dimiliki sang wali kota.

"Ibu Risma itu saat ini menjadi guru tetap di sana, dari sekolah para calon kepala daerah," kata Hasto saat memberikan sambutannya di Posko Tim Pemenangan Sukarela PDIP sekaligus Posko tim sukses Pemenangan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Jalan Bulak Banteng 9 A, Jawa Timur, Surabaya, Senin, 12 September 2016.

Hasto juga mengapresiasi kepemimpinan Risma yang selalu mengutamakan wong cilik. Risma di mata Hasto, selalu bertemu langsung dengan rakyat kecil.

"Selalu menggelorakan semangat wong cilik. Serta memperjuangkan nasib di bawah seorang pemimpin yang betul-betul memperjuangkan nasib rakyat Marhaen itu sendiri," sebut dia.

Hasto menjelaskan, pemimpin akan terlahir dengan rakyatnya. Menurut dia, politik dan pemimpin akan terlahir bila pemimpin menyatukan diri dengan wong cilik.

"Pak Jokowi jadi pemimpin besar saat itu dulu saat menjadi Wali Kota (Solo) contohnya dia lebih dekat dengan pedagang pasar. Dia memberikan perhatian kebudayaan kepada masyarakat cilik sehingga wong cilik merasa diperlakukan sama tanpa dibedakan karena memang mereka warga negara Indonesia," cerita Hasto.

Tak lupa Hasto menyampaikan kepada warga Surabaya jika ada anaknya ingin jadi gubernur, bupati dan wali kota, maka tirulah pesan Bung Karno.

"Jadi bapak ibu yang ada di Surabaya seperti pesan Bung Karno ini perlu dicamkan, gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, bagi yang ingin jadi bupati jadi kepala daerah maupun gubernur, silakan dimulai dari sekarang kejarlah mimpi itu melalui perjuangan," tutur Hasto.

Ia menekankan pelajaran terpenting di balik peringatan Idul Adha ini yang disampaikan adalah untuk berbagi dan bersedekah dan tentunya menggelorakan semangat kebersamaan.

"Bahwa kita adalah satu dan tidak pernah dibedakan atas dasar status sosial jenis kelamin, agama dan sebagainya. Karena sejatinya Indonesia itu dibangun untuk semua rakyat Indonesia," ucap Hasto.

Tak lupa, Hasto mengaku kangen dengan masakan yang ada di Surabaya. "Makan bersama apalagi gulai di Surabaya. Ini adalah wujud konkret dan mampu menggelorakan kebersamaan itu juga," Hasto menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.