Sukses

Idul Adha dan Semangat Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah selalu melakukan Salat Idul Adha di Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Liputan6.com, Cirebon - Idul Adha menjadi salah satu hari raya besar umat Islam. Dalam perayaannya, tiap negara atau daerah memiliki tradisi tersendiri. Demikian juga Cirebon yang memiliki tradisi ke-Islaman yang kuat.

Masyarakat Cirebon bersama Kasultanan Kanoman selalu menjalankan tradisi halal bi halal di komplek pemakaman Sunan Gunung Jati. "Kami biasanya Salat Id di masjid komplek pemakaman Sunan Gunung Jati. Itu sudah kami jalankan sejak Sunan Gunung Jati Wafat dan keraton sudah terbagi menjadi dua," kata Patih Kasultanan Kanoman Cirebon, Pangeran Patih Moch Qodiran, Minggu (11/9/2016).

Keraton di Cirebon cenderung memanfaatkan perayaan Idul Adha untuk berziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Setelah itu, keluarga dan kerabat keraton menggelar silaturahmi bersama warga yang ikut Salat Id di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati.

"Setelah Salat Id, kami halalbihalal bersama warga di areal komplek pemakaman. Tepatnya di areal Masjid Tub Jumeneng," tutur dia.

Sebelum tradisi ziarah itu dilestarikan, dia menjelaskan, Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah selalu melakukan Salat Idul Adha di Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Seperti umumnya perayaan Idul Adha, usai melaksanakan Salat Id, Sunan Gunung Jati kemudian menyembelih hewan kurban.

Dalam perayaan Idul Adha, Sunan Gunung Jati selalu menyampaikan pesan Islami. Dalam hikmahnya sunan menyampaikan hikmah Idul Adha dan pengingat agar terus memberikan rezeki kepada warga yang tidak mampu.

"Umumnya seperti umat Islam lakukan yakni ceramah pemahaman arti dari Idul Adha adalah Lebaran Haji. Itu biasanya disampaikan Sunan Gunung Jati dalam khotbah Salat Jumat juga," ujar dia.

Ia mengatakan sejak Sunan Gunung Jati wafat serta keraton di Cirebon terbagi menjadi dua, pelaksanaan Solat Ied di Masjid Agung Sang Cipta Rasa tak ada lagi. Saat ini komplek pemakaman Sunan Gunung Jati atau Gunung Sembung dijadikan sebagai tempat pesarean atau kawasan syiar untuk mendalami Islam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.