Sukses

Kekeringan Landa Cirebon, Warga Desa Ini Minum Air Berlumut

Sumur yang tersedia di desa mereka sudah mulai mengering akibat musim kemarau.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian warga Desa Kamarang, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terpaksa menggunakan air yang sudah berlumut untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.

Penggunaan air berlumut tersebut lantaran sudah lebih dari satu bulan lamanya sejak kekeringan atau musim kemarau berkepanjangan. Sementara itu, sumur yang tersedia di desa mereka sudah mulai mengering.

Sejumlah sumur di sekitar rumah warga yang umumnya dijadikan sumber air oleh warga Desa Kamarang juga sudah lama mengering. Hanya sisa dari air sumur yang terpaksa dimanfaatkan oleh warga.

Namun, kondisi air yang ada di sumur warga desa saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Air dalam sumur sudah bercampur dengan tanah, tidak sedikit dari warga yang memanfaatkan sumur untuk minum.

"Sudah kering lama sekali mas, kami tidak bisa dapat air bersih. Mau beli juga harus ngantre dan kadang habis," ucap Eno, salah seorang warga Desa Kamarang, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, Sabtu (10/9/2016).



Selain bercampur dengan tanah, tidak sedikit sumur yang berada di sekitar perumahan warga dalam kondisi sudah berlumut. Dia mengatakan, sejauh ini warga harus rela mengantre untuk mendapatkan air bersih.

Namun, lama kelamaan, kerelaan warga mengantre air bersih tersebut membuat mereka kesal. Warga terpaksa menggunakan air berlumut untuk keperluan sehari-hari.

"Buat minum, buat nyuci pakaian sampai buat mandi ya kita pakai air yang berlumut. Sekarang sudah memprediksi kapan hujan. Mau bagaimana lagi mas. Minta ke pemerintah sudah berulang kali tapi tetap saja tidak ada perubahan," ujar Eno dengan nada mengeluh.

Sebagian warga Desa Kamarang, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon terpaksa menggunakan air yang sudah berlumut untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Hal senada disampaikan warga Kamarang, Kabupaten Cirebon, Fatimah. Menurut dia, kondisi kekeringan yang ada di desa tersebut merupakan peristiwa tahunan. Namun, tahun ini, lanjutnya, kekeringan terbilang cukup lama.

Sementara itu, upaya warga mendesak pemerintah setempat untuk memberikan solusi kekeringan belum ada hasil. "Sampai sekarang belum ada tindakan dari pemerintah setempat mas," sebut dia.

Fatimah mengatakan pula, pemerintah desa setempat sudah berupaya membagikan air bersih kepada warga. Namun, rata-rata air bersih tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini