Sukses

Kakek di Gowa Nyaris Kehilangan Nyawa Ditikam Tetangga Cemburuan

Kakek warga Gowa itu ditikam tiga kali oleh tetangga yang tersulut cemburu setelah dikabari kemenakan.

Liputan6.com, Gowa - Umar Daeng Niro (68), warga Dusun Balang-balang, Kecamatan Bonto Marannu, Kabupaten Gowa, Sulsel dikabarkan sekarat di RS Syech Yusuf Gowa usai ditikam oleh tetangganya sendiri, Rahim (37).

Awalnya, kakek Niro sedang melaksanakan salat maghrib di dalam rumahnya. Ia kemudian mendengar Rahim mengamuk dan melempari rumahnya dengan batu hingga kaca jendela rumah kakek Niro pecah berantakan.

Usai salat, kakek Niro lalu mencoba melihat keadaan di luar rumahnya. Saat membuka pintu rumahnya, Rahim tiba-tiba muncul di balik pintu dan langsung menikam kakek Niro berkali-kali menggunakan sebilah badik yang dibawanya.

Usai ditikam, kakek Niro mencoba lari menyelamatkan diri masuk ke dalam rumahnya tapi tetap dikejar oleh Rahim hingga ke dalam. Rahim lalu meninggalkan kakek Niro setelah melihatnya tumbang di lantai kamar.

Kepala Satuan Reskrim Polres Gowa, AKP Ridwan S mengatakan kakek Niro mengalami luka tusukan pada bagian dada sebanyak dua kali dan bagian perutnya sekali.

"Korban masih dirawat intensif di RS Syech Yusuf Kabupaten Gowa dan hingga saat ini kondisinya sekarat," kata Ridwan via telepon, Kamis (8/9/2016).

Sedangkan pelaku, kata Ridwan telah diamankan di Polres Gowa dan sementara menjalani pemeriksaan di Satuan Reskrim Polres Gowa. "Rahim diamankan oleh Polsek Bonto Marannu. Namun karena antisipasi adanya aksi balas dari keluarga korban, pelaku terpaksa dialihkan penanganannya ke Mapolres Gowa," ujar Ridwan.

Dalam pengakuannya di hadapan penyidik, Rahim mengaku kalap setelah mendengar informasi dari keponakannya jika istrinya sering dibawa masuk oleh kakek itu ke dalam rumahnya.

"Kata pelaku, awalnya ia dapat kabar dari keponakannya jika istrinya sering diajak korban masuk ke rumah korban sedangkan korban hanya sendiri di dalam rumahnya," ucap Ridwan.

Meski pengakuan pelaku telah disampaikan ke penyidik, Ridwan mengakui belum dapat menyimpulkan hingga saat ini motif sebenarnya pelaku sebelum memeriksa seluruh saksi-saksi yang mengetahui kejadian berdarah tersebut.

"Motif belum pasti karena masih penyidikan semua saksi saksi belum kita periksa," kata Ridwan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.