Sukses

Biar Keren Sebelum Dikurban, Kambing Banyumas Perawatan di Salon

Di salon ini, tanduk, bulu, dan kuku kambing mendapatkan perawatan.

Liputan6.com, Banyumas - Suhardi (49), warga Desa Paningkaban, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sukses menjalankan bisnis salon kambingnya. Para pedagang hewan kurban mendatanginya demi mendongkrak harga jual kambing mereka menjelang Hari Raya Idul Adha.

Para pedagang itu bahkan rela mengantre untuk dirias kambingnya.

"Pedagang ingin kambingnya kelihatan cakep. Apalagi menjelang kurban karena kambing untuk kurban, tanduknya harus rapi dan bersih," kata Suhardi, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 3 September 2016.

Dia mengatakan, kondisi tanduk yang rapi dapat mendukung penjualan kambing dan harganya dapat terdongkrak jika dibandingkan dengan saat tanduknya belum rapi.

Menurut dia, pembeli akan mengira usia kambing sudah tua jika tanduknya panjang. Selain itu, jika tanduknya terlalu panjang bisa menusuk kepala, sehingga dapat mengakibatkan koreng.

"Alhamdulilah, tanduk yang sebelumnya rusak, setelah dirapikan ada yang minat," tutur Suhardi yang telah menekuni salon kambing keliling sejak 2010 itu.

Ia mengatakan, jasa salon yang ditawarkan tidak hanya berupa perawatan tanduk, tetapi juga bulu dan kuku kambing. Dia menjual jasanya dengan tarif bervariasi di kisaran Rp 15.000-50.000.

Tarif untuk perawatan tanduk, bulu, dan kaki sebesar Rp 50.000. Sementara untuk perawatan tanduk, hanya sebesar Rp15.000.

"Namun itu tergantung kondisi kambingnya. Kesulitan yang saya hadapi jika tanduknya sudah panjang dan harus dipotong karena mengenai kepala, saya harus hati-hati agar jangan sampai bocor," ujar Suhardi.

Suhardi mengakui, pengguna jasa salon kambingnya jelang Hari Raya Idul Adha ini meningkat dari rata-rata 10 ekor per hari menjadi 20 ekor.

Seorang pedagang kambing, Haryoto mengaku sengaja menggunakan jasa salon kambing Suhardi agar kambingnya terlihat lebih rapi.

"Biar keren dan harganya bisa naik," ujar Haryoto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini