Sukses

Bangunan Tua dan Reyot Ini Dulu Tempat Latihan Liliyana Natsir

Perkumpulan Bulu Tangkis Pisok Manado tak cuma melahirkan Liliyana sebagai atlet berprestasi, tetapi juga Greysia Polii.

Liputan6.com, Makassar - Bersama Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir tampil sebagai juara di Olimpiade Rio 2016. Sebelum menuai prestasi seperti sekarang ini, Liliyana kecil mengasah bakatnya di klub bulu tangkis di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Pisok Manado namanya. Klub itu tak cuma melahirkan Liliyana sebagai atlet berprestasi, tetapi juga Greysia Polii.

Namun kini, kondisi markas klub tersebut memprihatinkan. Jarak markas PB Pisok Manado tak jauh dari Stadion Klabat. Di bagian depan bangunan terdapat bengkel yang nyaris tak terurus.

PB Pisok Manado, tempat latihan Liliyana Natsir kecil. (Yoseph Ikanubun/Liputan6.com)

Pantauan Liputan6.com, Selasa (30/8/2016), lingkungan sekitar pun terkesan kumuh. Ada sebuah pintu kecil dari tripleks di sudut kiri bangunan tua itu. Setelah memasuki pintu itu barulah terlihat sebuah gedung yang cukup besar berukuran 30x12 meter.

Garis-garis putih yang mulai pudar menunjukkan bahwa ada tiga lapangan bulu tangkis dalam gedung itu. Lapangan tersebut penuh lubang di sana-sini. Bangunan tua yang terletak di Kelurahan Ranotana, Kecamatan Sario, Manado itu tak sepenuhnya berdinding beton.

Hanya sekitar satu setengah meter saja yang dilapisi beton. Selebihnya anyaman bambu, yang bahkan sudah lapuk.

"Bukan main kondisi gedung ini. Sangat memprihatinkan," ujar warga Manado, Vendy Lera, yang ikut melihat kondisi gedung yang dipakai PB Pisok untuk latihan itu.

Pada beberapa bagian dinding beton itu terpampang sejumlah foto saat Liliyana dan Greysia yang masih remaja. Mereka mengenakan seragam PB Pisok. Bahkan, kliping koran pemberitaan Liliyana yang meraih emas Olimpiade Brasil juga ditempel di dinding itu.

"Siang ini tidak ada latihan, mungkin sore hari," tutur Vendy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Liliyana...

Pada bagian belakang lapangan juga terdapat beberapa kamar yang terpisah dengan sekat. Bagian itu pun dalam kondisi memprihatinkan. Seperti disampaikan penjaga gedung latihan PB Pisok, Eva Rumokoy.

"Awalnya di tahun 1975 tempat ini sebagai sasana tinju. Lalu berubah jadi tempat latihan bulu tangkis di tahun 1980-an," tutur Eva.

Eva mengaku sudah menempati gedung itu sejak 1985.

"Saya tinggal bersama suami dan ipar, yang adalah mantan petinju dan kini jadi pelatih tinju. Di tahun 1990-an, saya juga sering melihat Liliyana main bulu tangkis di sini," kisah Eva.

PB Pisok merupakan salah satu dari sejumlah klub bulu tangkis di Manado yang menghasilkan sejumlah atlet ternama. Klub ini milik pasangan Spego Goni dan Juddy Lapian. Juddy bahkan berperan sebagai pelatih fisik.

"Awalnya kami hanya pinjam gedung ini dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Istilahnya gedung kita pinjam pakai. Dan sampai saat ini tidak pernah ada biaya untuk merenovasi gedung," ujar Juddy.

PB Pisok Manado, tempat latihan Liliyana Natsir kecil. (Yoseph Ikanubun/Liputan6.com)

Dia mengungkapkan, untuk operasional PB Pisok hanya berharap dari uang pendaftaran dan iuran anak asuhnya setiap bulan.

"Untuk yang baru bergabung pengurus mematok harga Rp 200 ribu untuk biaya pendaftaran, baik untuk kelas reguler maupun kelas prestasi. Sedangkan iuran per bulan dipatok Rp 150 ribu kelas reguler dan Rp 200 ribu per bulan untuk kelas reguler ditambah satu dus bola bulu tangkis,” ujar Juddy.

Sekitar 20 atlet bulu tangkis usia 12-17 tahun kini berlatih di PB Pisok. "Beberapa di antara mereka masuk level nasional dan bergabung di klub Bimantara Tangkas Jakarta," ucap Juddy.

Berada dalam kondisi memprihatinkan dan tanpa perhatian pemerintah, Juddi dan Spego tetap optimistis mampu melahirkan pemain berbakat lain.

"Di tahun 1990-an Liliyana pernah berlatih di sini. Kami yakin bisa menghasilkan pemain hebat, dari kondisi yang memprihatinkan ini. Tentu kami juga butuh perhatian pemerintah," kata Juddy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini