Sukses

Ingin Surabaya Dikenal Dunia, Risma Incar Kejuaraan Menembak

Salah satu indikator kota dunia, menurut Risma, yakni kota tersebut dipercaya menghelat acara berskala internasional.

Liputan6.com, Surabaya - Kota Surabaya, Jawa Timur kembali dipercaya menjadi tuan rumah acara berskala internasional. Setelah sebelumnya Prepcom 3 for Habitat III, kali ini Kota Pahlawan ditunjuk sebagai lokasi penyelenggaraan kejuaraan menembak AustralAsia Handgun Championship (AAHC) 2016.

Kejuaraan menembak level IV antarbenua itu akan digelar mulai 29 Agustus hingga 2 September 2016 mendatang di Bumi Marinir Karang Pilang. Adapun acara pembukaan akan dilaksanakan di Taman Surya pada Minggu, 28 Agustus 2016.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyambut baik terpilihnya Surabaya sebagai tuan rumah AAHC 2016. Perempuan yang akrab disapa Risma ini memang punya tekad menjadikan Surabaya sebagai kota dunia.

Salah satu indikator kota dunia adalah kota tersebut dipercaya menghelat acara berskala internasional. Seiring banyaknya acara internasional yang mampir ke Surabaya, otomatis juga membuat kota berlambang suro dan boyo itu lebih dikenal di kancah global.

"Kalau kita berhasil di level IV (antar-benua) ini, kita akan punya peluang untuk jadi tuan rumah di kejuaraan menembak level V (tingkat dunia). Tentunya jumlah pesertanya akan jauh lebih banyak lagi," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jatim, Kamis, 25 Agustus 2016.

Alumnus ITS itu mengaku, sasaran Surabaya bukan hanya menjadi tuan rumah pertemuan formal saja, tetapi juga event-event olahraga yang mungkin kurang diperhatikan di kota lain.

Dia berharap, kepercayaan dunia menembak internasional kepada Surabaya terus berlanjut. Sebab, pada 2020 nanti akan ada kejuaraan menembak dunia yang lebih bergengsi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ramah

Sementara itu, President of Internasional Practical Shooting Confederation (IPSC) Nick Alexakos mengatakan, Surabaya memiliki kans yang sangat bagus untuk menjadi tuan rumah kejuaraan menembak dunia pada 2020.

Menurut Nick, salah satu kekuatan Surabaya, di samping infrastruktur, adalah keramahan warganya.

"Saya sangat terkesan dengan keramahan publik Surabaya. Hal itu saya rasakan sejak mendarat di bandara hingga ke hotel. Semua orang yang saya jumpai sangat ramah dan terbuka," tutur pria berkebangsaan Kanada itu.

Sayangnya, Nick tidak berani memastikan Surabaya akan menjadi tuan rumah pada 2020. Sebab, pemilihan akan melewati sejumlah tahapan di IPSC.

"Surabaya kota yang baik, sayang saya tidak punya jawabannya sekarang. Tentu, Surabaya bisa mengikuti proses biding menjadi tuan rumah dan kesempatannya sangat terbuka lebar," kata Nick.

Incar Juara

AAHC 2016 akan diikuti oleh 500 peserta dari 23 negara. Sejauh ini persiapan cukup lancar dan berjalan sesuai agenda. Seperti disampaikan Ketua Panitia AAHC 2016 Leo Afandi.

"Per hari ini, Kamis 25 Agustus 2016, sudah ada 30 peserta yang tiba di Surabaya. Sejauh ini tidak ada hambatan berarti. Semuanya berjalan cukup lancar," kata Leo.

Dijelaskan Leo, para peserta AAHC 2016 akan bersaing di lima kategori, antara lain open, standard, production, classic, dan revolver. Para peserta akan memperebutkan hadiah berupa piala dan trofi.

Ketua PB Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Bambang Trihatmodjo menuturkan, pihaknya menargetkan dua kategori, yakni standard dan revolver. Indonesia,  kata dia, pernah menorehkan prestasi juara 2 tingkat junior pada kejuaraan menembak dunia level V di Amerika Serikat tahun lalu.

"Kalau yang sempat dapat nomor juara 2 junior di Amerika Serikat itu ada di kategori standard. Di kategori revolver, kita juga punya penembak level dunia," terang Bambang.

Sedangkan untuk kategori open, production, dan classic, PB Perbakin membidik posisi tiga besar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini