Sukses

Pria Spesialis 'Pembunting Sapi' Ini Bikin Bangga Brebes

Di tangannya, populasi dan produksi ternak sapi serta kerbau rakyat meningkat.

Liputan6.com, Brebes - Sukiswo si spesialis 'pembunting sapi' berhasil menorehkan prestasi bagi kotanya, Brebes, Jawa Tengah. Koordinator program peternakan (KPP) Kecamatan Larangan Dinas Peternakan Brebes itu mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai Inseminator Berprestasi tingkat Jawa Tengah.

Penghargaan diberikan saat upacara Hari Jadi Jawa Tengah di lapangan Simpang Lima, Semarang pada 15 Agustus 2016 lalu. Sukiswo bekerja di Unit Lapangan Inseminasi Buatan (ULIB) Wlahar yang berlokasi di Kecamatan Larangan sekitar 35 kilometer arah barat daya dari Kota Brebes. Inseminasi buatan adalah teknik membantu proses reproduksi hewan dengan metode suntik.

Pria kelahiran Brebes, 27 Agustus 1960 itu dianggap telah berhasil melakukan percepatan Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK). Di tangannya, populasi dan produksi ternak sapi serta kerbau rakyat meningkat.

"Yang penting saya bekerja, mengabdikan diri untuk bangsa dan negara. Persoalan mendapat penghargaan itu bentuk penilaian reward dari pimpinan kami," ucap alumnus Akademi Peternakan Brahma Putra Yogyakarta itu di Brebes, Jateng, Rabu 17 Agustus 2016.

Ia mengawali kariernya sebagai CPNS dan PNS sejak 1988-2006. Pada masa itu dia bertugas sebagai staf Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Namun, mulai 1 Januari 2007, Sukiswo dimutasi ke Brebes sebagai koordinator program peternakan Kecamatan Larangan, Dinas Peternakan Brebes Jateng.

Di ULIB Wlahar, Kabupaten Brebes, dia menjadi inseminator sekaligus kordinator KPP Larangan dan dibantu inseminator swadaya.

Sebagai inseminator, pria bertubuh kekar ini memberi pelayanan inseminasi buatan (IB) dan pemeriksaan kebuntingan (PKB). Dia juga bisa menolong kelahiran sapi-sapi baru.

Sebelumnya, Sukiswo juga pernah mendapatkan penghargaan di tingkat kabupaten sebagai pembina lembu supra insus (1990) dan penyetor retribusi terbaik (1996).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini