Sukses

Si Mini dan Jumbo Bertemu di Festival Alquran

Alquran berukuran mini sering disalahgunakan menjadi jimat oleh warga.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ribuan peserta dari seluruh Indonesia memadati Festival Alquran di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Festival Alquran di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) diikuti ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Hal yang menarik perhatian peserta festival adalah kehadiran Alquran terbesar dan terkecil.

Staf divisi pameran bazar dan talkshow Festival Alquran, Istofaina mengatakan, Alquran terbesar yang ada di Sportorium berukuran 145 cm x 95 cm. Alquran itu ditulis Hayat dari Universitas Sains Al Quran Unsiq Wonosobo, Jateng, selama 2 tahun 3 bulan.

Sementara, Alquran terkecil terdiri dari dua buah. "Satu milik Ibu Hanun, pimpinan daerah Aisyiah wilayah Jogja. Ukurannya 2,2 x 1,4 cm. Nah yang di atas, 3,4 x 2 cm milik Ibu Lela, orang UMY dari Tasik," ujar Istofina, Kamis 11 Agustus 2016.

Istofaina mengatakan, Alquran terkecil yang dipamerkan memiliki keunikan dari asal-usulnya. Alquran terkecil asal Yogyakarta misalnya, merupakan warisan dari kakek si pemilik yang dibeli di Mekah saat naik haji.

"Yang orang Tasik juga dikasih oleh kakeknya," ujar Istofina.

Isto mengatakan, Alquran terkecil yang dipamerkan memiliki isi komplet dan masih asli. Kitab suci ini dipamerkan untuk menyemarakkan acara festival Alquran.

Alquran berukuran jumbo itu ditulis selama dua tahun tiga bulan. (Liputan6.com/Yanuar H)

"Kita punya ikon untuk acara ada sesuatu besar atau kecil. Lebih ke promosi, tidak ada unsur mistis," ujar Istofina.

Dia menegaskan, Alquran kecil yang dipamerkan tidak memiliki unsur mistis. Sebab sebagian masyarakat masih menganggap Alquran berukuran kecil memiliki unsur mistis. Banyak dari mereka bahkan yang menggunakannya sebagai jimat.

Namun, Istofina menegaskan kehadiran Alquran itu agar semua isi Alquran menjadi bahan menggali pesan Ilahi.

"Banyak yang beli untuk jimat, padahal Alquran sebagai kitab suci, dibawa ke kamar mandi saja nggak boleh. Jadi tidak boleh ke tempat yang tidak suci," ujar Istofina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini