Sukses

Candi Kalasan di Yogya Dipugar Tahun Depan

BPCB Yogyakarta juga meneliti penyebab pelapukan pada batuan penyusun candi.

Liputan6.com, Yogyakarta - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta mulai meneliti kondisi bebatuan penyusun Candi Kalasan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ini merupakan bagian dari penyiapan rencana pemugaran candi tersebut.

"Kami sudah melakukan rencana pemugaran Candi Kalasan, berupa pemetaan, pendokumentasian konstruksinya, serta analisa laboratorium terhadap bebatuan yang mengalami pelapukan," kata Ketua Unit Pemugaran BPCB Yogyakarta Indung Panca Putra, seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/8/2016).

"Kami harus mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian batu candi, itu didokumentasikan dan diberi kode," sambung dia.

Indung mengatakan, BPCB Yogyakarta juga meneliti penyebab pelapukan pada batuan penyusun candi.

"Kenapa bisa mengalami pelapukan. Apakah karena adanya kenaikan kelembaban, daya kapiler dari bawah? Atau ada kotoran binatang atau burung yang menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme," tutur dia.

Selain itu, menurut Indung, BPCB juga meneliti bahan bajralepa atau semen pelapis batu candi. Hal ini agar tim bisa membuat bahan pengganti bajralepa.

"Membuat bahan pengganti bajralepa memang bahannya sudah diketahui, tapi ada satu bahan yang sulit dicari dan diketahui kalau hanya ada di Papua," papar dia.

Ia mengatakan, bahan itu mungkin dulu ada di sekitaran Candi Kalasan maupun Candi Prambanan. Namun sekarang sudah tidak ada lagi.

"Sudah kita cari di sekitar, tapi tidak ditemukan. Mungkin karena semakin banyaknya pemukiman," kata Indung.

Pemugaran Candi Kalasan rencananya dilakukan selama 3-15 bulan mulai tahun 2017.

"Yang jelas Candi Kalasan ini pengerjaannya dalam pemugaran nanti multiyears. Kami masih kesulitan juga mencari tanah sewa di sekitarnya untuk meletakkan satu per satu batu candi yang telah dibongkar agar tak tercampur bagian-bagiannya," uucap Indung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini