Sukses

Produsen Snack Bikini Disebut Remaja Pencari Sensasi

BBPOM Bandung berhasil mengungkap produsen snack Bihun Kekinian atau Bikini yang dipasarkan secara online.

Liputan6.com, Bandung - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung berhasil mengungkap produsen snack Bihun Kekinian atau Bikini yang dipasarkan melalui toko jual beli secara online. Lokasinya di Sawangan, Depok, Jawa Barat.

"Kami mendatangi rumah pemilik ini pada dini hari tadi, pembuatnya perempuan berinisial TW 19 tahun, ada di lokasi saat didatangi," kata Kepala BBPOM Bandung Abdul Rahim, dalam jumpa pers di Bandung, Jabar, Sabtu (6/8/2016).

Abdul mengatakan, produsen snack Bikini tersebut merupakan seorang perempuan 19 tahun berinisial TW dan sudah menjalankan usaha industri rumah tangga tersebut sejak Maret 2016. TW, kata dia, telah memproduksi Bikini sejak Maret 2016.

Saat penggerebekan, BBPOM mengamankan barang bukti sebanyak 144 bungkus snack Bikini, kemasan snack Bikini sebanyak 3.900 lembar, bumbu 15 bungkus, bihun bahan baku 40 bungkus, peralatan produksi sebanyak lima buah meliputi kompor, wajan, dan peralatan lainnya.

Meski begitu, kata Abdul, BBPOM tidak menahan TW yang memproduksi snack Bikini. Namun, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih dalam.

"Tidak ditahan, kami PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) tidak ada kewenangan, tapi pelaku sejauh ini kooperatif, dan nanti kami akan lakukan pemeriksaan mendalam," tutur dia.

Abdul menjelaskan, motif TW memproduksi snack Bikini untuk mencari sensasi. TW lulusan sebuah lembaga pendidikan non-formal di Bandung, memiliki ide membuat snack Bikini saat mendapatkan tugas dari salah satu lembaga non-pendidikan di kawasan Gegerkalong, Kota Bandung.

"Ini anak alay yang hanya mencari sensasi saja motifnya. Mereka berkelompok lima orang, membuat proyek wirausaha. Tapi TW ini justru meneruskan untuk dibisniskan, sedangkan empat lainnya mengundurkan diri," ucap Abdul.

Abdul menambahkan, TW telah memproduksi snack Bikini sebanyak 11 ribu bungkus sejak bulan Maret-Juni 2016.

"Untuk mengungkap produsen ini, kami sudah tiga hari melakukan penelurusan, seperti dari akun Instragram yang bersangkutan dan info-info, termasuk ikut juga memesannya," kata Abdul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini