Sukses

Puskesmas Malang Kini Sediakan Kondom Gratis

Penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kota Malang memang cukup mengkhawatirkan. Selalu ada kasus baru tiap tahunnya.

Liputan6.com, Malang - Alat kontrasepsi berupa kondom disediakan secara gratis di seluruh puskesmas Kota Malang, Jawa Timur. Pemerintah kota setempat menyebut, penyediaan kondom gratis itu merupakan upaya antisipasi penularan penyakit HIV/AIDS.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Asih Tri Rachmi Nuswantari mengatakan, pada 2014, hanya ada tiga puskesmas yang menyediakan kondom dalam kotak kecil di pintu masuk secara gratis.

"Mulai awal tahun ini, kebijakan itu kami berlakukan di seluruh puskesmas, ada 15 puskesmas di kota ini. Ini lebih pada menghindari penyakit menular," ujar Asih di Malang, Jawa Timur, Kamis (4/8/2016).

Penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kota Malang memang cukup mengkhawatirkan. Selalu ada kasus baru tiap tahunnya. Sejak 1994 sampai akhir 2015 lalu terdata ada lebih dari 3.800 kasus HIV/AIDS.

Asih menambahkan, kebijakan ini diharapkan dapat mendorong perilaku seks yang aman. Termasuk bagi pasangan suami-istri yang juga rawan mengidap penyakit ini. Karena itu, siapapun pasien yang datang berobat untuk sakit biasa, tetap diizinkan mengambil kondom gratis dalam kotak yang disediakan.

"Kita sebaiknya pakai kondom untuk menghindari penyakit menular karena hubungan seksual," ucap Asih.

Kondom gratis itu ditempatkan dalam kontak kecil dan diletakkan persis di depan pintu masuk puskesmas. Siapapun yang datang ke puskesmas boleh mengambilnya. Namun, tak semua pasien mengambil lantaran ada yang masih merasa malu.

Seorang petugas Puskesmas Kendalkerep Kota Malang, Nuriman Imran menyebut, ada tiga kotak kondom gratis di dalam puskesmas. Yakni satu di pintu masuk dan dua lainnya di dalam ruangan.

"Pasien yang periksa di puskesmas ini rata-rata memilih mengambil di kotak yang di dalam ruangan. Soalnya masih malu kalau mengambil di pintu masuk," ujar Imran.

Ia menambahkan, puskesmas tak membatasi latar belakang pasien yang ingin mengambil kondom. Apakah pasien sudah berkeluarga atau tidak. Sebab fokus utama adalah pencegahan penyakit HIV/AIDS.

"Tak ada batasan, siapapun boleh ambil karena ini demi antisipasi penyakit HIV/AIDS," ucap Imran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.