Sukses

Dengan Mesin Buatan Mahasiswa ITS, Menyayat Bambu Cukup 1 Detik

Mesin penyayat bambu akan diikutkan di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-29 di IPB.

Liputan6.com, Surabaya - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya berhasil membuat mesin penyayat bambu semi-otomatis. Penemuan sejumlah mahasiswa berprestasi ini bertujuan mempermudah perajin bambu yang akan dilombakan di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-29 yang akan digelar pada 7-12 Agustus mendatang di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Mesin penyayat bambu semi-otomatis ini menggunakan sistem elektro-pneumatik. Ada 15 bambu yang bisa dipotong di mesin tersebut.

"Setelah itu sensor dalam mesin akan bekerja dan menyayat bambu tersebut," ucap Ketua Pelaksana Pimnas perwakilan ITS Alfiana Nur Hidayati, saat menjelaskan kepada Liputan6.com di Surabaya, Jawa Timur, Senin 1 Agustus 2016.

Menurut Alfiana, mesin penemuan mahasiswa ITS itu digunakan untuk usaha kerajinan kecil. Bahkan, sudah digunakan di Kerajinan Bambu UD Putri Ragil di Magetan, Jawa Tengah.

"Jika biasanya para perajin membutuhkan waktu 30 detik untuk menyayat bambu, dengan alat ini hanya dibutuhkan satu detik," tutur dia.

Adapun pada ajang Pimnas ke-29, imbuh Alfiana, ITS mengirimkan 15 wakil yang terdiri dari beberapa skema program kreativitas mahasiswa. Yakni, penelitian, kewirausahaan, karya cipta, dan pengabdian masyarakat.

"Dari 400 PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang mengajukan proposal, ada 271 yang diterima untuk danai, dan diseleksi lagi menjadi 15 PKM yang siap berangkat ke Bogor," kata Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni ITS Darmaji.

Dana Rp 7,5 Juta

Darmaji menjelaskan, setiap kelompok tersebut akan menerima dana sebesar Rp 7,5 juta. Tahun ini ada penurunan dalam jumlah wakil yang dikirim.

"Tahun lalu, ITS mengirim 36 wakilnya ke ajang tersebut. Dari sisi jumlah memang ada penurunan," ujar dia.

Hanya saja, imbuh Darmaji, berdasarkan persentase tetap sama. Sebab pada tahun lalu ada sekitar 400 PKM dan yang terpilih 36. "Sedangkan tahun ini ada 271 dan yang terpilih 15, jadi prosentasenya sama tujuh persen."

Rektor ITS Joni Hermana mengatakan akan terus memberi semangat kepada semua tim agar tidak berkecil hati. Sebab, masalah jumlah yang menurun ini juga akan berpengaruh pada peluang kemenangan.

"Anggap ini sebagai tantangan yang menunggu untuk ditaklukkan. Seorang bermental pemenang akan menganggap semua aral rintang sebagai sesuatu yang menggairahkan untuk dihadapi," Joni menegaskan.

Sekadar informasi, ke-15 tim PKM ITS yang akan berlaga tersebut terdiri dari lima tim untuk kategori PKM bidang penelitian (PKM-P). Yakni, lima tim kategori bidang pengabdian pada masyarakat (PKM-M), satu tim bidang teknologi (PKM-T), dan empat tim bidang karya cipta (PKM-KC).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini