Sukses

8 Negara Turun Tangan Bangun Jembatan Harapan di Banten Selatan

Lokasi pembangunan jembatan harapan itu tidak bisa diakses menggunakan kendaraan bermotor.

Liputan6.com, Serang - Sebanyak 25 relawan dari delapan negara menyambangi kantor Gubernur Banten untuk meminta izin mendirikan jembatan di Desa Mekar Jaya dan Desa Suka Resmi, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang hingga satu minggu ke depan.

"Ini bentuk program CSR kami yang ada di berbagai macam negara. Kami memberikan sesuatu kembali ke masyarakat. Tahun ini, kita bawa ke Indonesia di Banten," kata Afta Bakhtiyar, koordinator relawan, saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Senin, 1 Agustus 2016.

Perwakilan British Maritime Technology yang berpusat di London, Inggris, itu bekerja sama dengan Relawan Kampung untuk membangun jembatan bertema 'Bridge of Hope: Connecting People, Save Lives'.

Sejumlah negara yang berpartisipasi adalah Hongkong, India, Inggris, Kanada, Amerika Serikat, Australia, Indonesia dan Prancis. Selain membangun jembatan, mereka juga akan mendirikan Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah tersebut.

"Kita lihat di sana (Pandeglang), anak-anak sekolah harus nyebrang pakai rakit sehingga tidak aman, terlebih saat banjir. Bidang kesehatan kita lakukan penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pembersihan gigi, kebersihan mencuci tangan," tutur Afta.

Koordinator Relawan Kampung, Arief Kirdiat menyatakan sebelum menentukan lokasi, banyak permintaan dari masyarakat di berbagai daerah. Namun, pilihan jatuh di daerah Panimbang, Kabupaten Pandeglang karena kondisinya yang sudah sangat darurat.

"Dipusatkan di (Banten) selatan, guna meningkatkan proses pembangunan ekonomi, pendidikan, dan sosial. Jembatan itu biasa digunakan sehari-hari oleh masyarakat untuk sekolah, ke pasar, dan aktifitas masyarakat lainnya," kata Arief.

Ia memprediksi akan mengalami tantangan dalam membangun jembatan karena medan dan kondisi wilayah yang tak bisa diakses oleh kendaraan roda empat.

"Kesulitannya, material harus diangkut sekian puluh kilometer karena tidak mungkin dilalui oleh kendaraan bermotor. Harapannya, pemda bisa memberikan porsi lebih besar untuk pendidikan dan infrastruktur," tutur dia.

Sedangkan, Rano Karno selaku Gubernur Banten berterima kasih kepada seluruh relawan dari berbagai negara yang telah memberikan perhatiannya kepada Indonesia, khususnya Provinsi Banten.

"Saya ucapkan terima kasih kepada para negara sahabat yang begitu perduli kepada kami (Banten). Semoga ke depannya kita sama-sama dapat lebih baik lagi," ucap Rano Karno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini