Sukses

1.000 Siswa Jadi Korban Banjir Bandang Banten, Siapa Bisa Bantu?

Siswa-siswa korban banjir dan longsor di Banten kehilangan peralatan sekolah.

Liputan6.com, Serang - Sekitar seribu siswa terancam kesulitan mengikuti program belajar mengajar akibat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang yang terjadi pada Senin, 25 Juli 2016 lalu.

Sebab, peralatan sekolah, seperti buku, tas, hingga seragam para siswa rusak hingga hanyut tersapu bencana alam tersebut. Seperti yang dialami oleh siswa SDN 4 Anyar, Kabupaten Serang, Banten.

"Sebagian besar siswa kami terkena banjir. Makanya kami perbolehkan mereka libur seminggu," kata Tati, salah satu guru di SDN 4 Anyar, Kabupaten Serang, Banten, Senin, 1 Agustus 2016.

Sekolahnya terendam air setinggi 1,5 meter, kata dia, sehingga merendam buku, komputer, dan peralatan belajar lainnya.

"Tidak hanya buku-buku serta surat penting, komputer dan infocus pun ikut terendam. Pokoknya isi perpustakaan, baik buku dan peralatan lainnya di perpustakaan tersebut hancur terendam banjir," kata dia.

Sebab itu para pelajar membutuhkan bantuan untuk memperlancar proses belajar mengajar agar dalam menuntut ilmu, para pelajar itu tak ketinggalan perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.

"Sekarang kita sedang fokus penggalangan dana untuk belikan perlengkapan sekolah. Buku tulis, tas, seragam dan sepatu," kata Rully Agustyawan, koordinator relawan Fesbukbantennews.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Terpadu di Kantor Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten sebanyak 11 sekolah rusak dan terendam, rumah rusak dan terendam sebanyak 2.382, rumah rusak berat sebanyak 202, rumah hilang dan rata dengan tanah sejumlah 52 unit. Bendungan Kidemang juga jebol.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.