Sukses

Unair: Kemampuan Akademik Mahasiswa Terduga ISIS Rata-Rata

Selain mahasiswa FK Unair, ada seorang mahasiswa Fakultas Saintek di kampus tersebut yang juga disebut terlibat ISIS.

Liputan6.com, Surabaya - Bagian akademik Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur menyatakan, Densus 88/Antiteror menyebut dua mahasiswa di kampusnya sebagai terduga ISIS.

"Kami tidak tahu aktivitas mahasiswa di luar kampus, apakah HMI, GMNI, PMII, atau kelompok pengajian, karena mereka sudah dewasa, jadi kami hanya berkepentingan dengan aspek akademik," kata Kepala Bagian Akademik FK Unair, Gadis Meinar Sari di Surabaya, dilansir Antara, Selasa (27/7/2016).

Gadis mengaku baru mengetahui nama mahasiswa FK Unair, Zefrizal Nanda Mardani sebagai terduga ISIS itu dari informasi Densus 88/Antiteror. Termasuk informasi tentang istri terduga ISIS Zefrizal yang ternyata kuliah di Fakultas Saintek Unair.

"Bahkan, saat petugas Densus datang kemari tahun lalu itu kami disodori nama dan foto terduga ISIS, termasuk kegiatan berunsur radikal yang diikutinya, juga nggak tahu. Saya justru tahunya dari Densus. Saat kami ditanya nama dan orangtua Zefrizal pun kami mengecek data akademik terlebih dulu," ujar dia.

Gadis juga mengaku, khusus istri Zefrizal yang turut diduga terduga ISIS di Fakultas Saintek Unair pun diketahui dari Densus. "Kami tahunya hanya Zefrizal, tapi kami diberitahu Densus tentang istri Zefrizal yang kuliah di Fakultas Saintek Unair itu. Kami sendiri tidak tahu, mungkin Bagian Akademik di Fakultas Saintek yang tahu," ucap dia.

Gadis juga mengaku tidak tahu secara persis tentang Zefrizal, karena ia dinilai tidak terlalu menonjol. "Saya itu tahu kalau dengan mahasiswa yang sangat pintar atau sangat nakal sekalian. Kalau Zefrizal sama dengan rata-rata mahasiswa di sini yang tidak menonjol," tutur Gadis.

Ia menyatakan, kemungkinan yang tahu persis dengan Zefrizal adalah teman dekatnya. "Semalam (26/7), ada temannya bernama Donny Putranto yang tanya kebenaran informasi bahwa Zefrizal sudah dinyatakan DO (drop out) dari FK Unair. Saya jawab bahwa berita itu tidak benar," ucap Gadis.

Sesuai peraturan Unair, Zefrizal memang sudah layak dijatuhi sanksi DO karena sudah dua semester berturut-turut tidak aktif kuliah dan membayar biaya studi. Namun, keputusan itu datang dari pihak universitas.

Pihaknya juga sudah tiga kali melayangkan surat peringatan kepada orangtua Zefrizal, tapi tidak ada jawaban. "Karena itu, kami mengusulkan sanksi DO kepada pihak universitas, tapi universitas belum ada keputusan," kata dia.

Gadis menjelaskan pihak kampus memang memberikan pelajaran agama kepada setiap mahasiswa, tapi ilmu yang diberikan terkait profesi. "Misalnya, hukum anestesi dalam pandangan Islam, Hindu, Kristen, Buddha, dan sebagainya," kata dia.

Sebuah akun Twitter sebelumnya mencuitkan Zefrizal yang pernah menyabet medali emas Olimpiade Astronomi di Ukraina pada 2007 itu rela keluar dari Unair demi pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.