Sukses

50 Prajurit Jaga Puro Pakualaman Diganti, Kenapa?

Sekalipun hujan deras mengguyur Puro Pakualaman, prosesi pergantian prajurit jaga tetap berjalan khusuk.

Liputan6.com, Yogyakarta - Puluhan Bregodo atau prajurit yang berjaga di Puro Pakualaman Yogyakarta diganti. Semula yang bertugas adalah Bregodo Lombok Abang, namun selama 40 hari ke depan berganti Bregodo Plangkir. Pergantian rutin ini dilakukan setiap Sabtu Kliwon.

Sekalipun hujan deras mengguyur Puro Pakualaman, prosesi pergantian prajurit jaga tetap berjalan khusuk. Dimulai dengan prajurit berbaris keluar dari Masjid Puro Pakualaman, menuju halaman yang dipimpin BPH Kusumo Bimantoro, putra Adipati Pakualaman.

Lalu prajurit memancang bendera panji kebesaran dan pembacaan janji. Prosesi ditutup dengan tarian dari masyarakat Kulonprogo, sebagai bentuk loyalitas kepada Pakualaman.

Setelah prosesi selesai, dilanjutkan dengan atraksi kesenian Jatilan dan Reog yang dirancang oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Pergantian ini dilakukan untuk melestarikan budaya dan dipadukan dengan atraksi, supaya masyarakat bisa ikut menyaksikan. Sehingga juga mendukung pariwisata," ujar Paku Alam X Adipati Pakualaman, Yogyakarta, Sabtu 23 Juli 2016.

Kegiatan ini sebenarnya hanya gladi resik, karena acara yang sesungguhnya dilakukan pada 13 Agustus, bertepatan dengan Sabtu Kliwon.

Di Puro Pakualaman terdapat empat jenis Bregodo, yakni Lombok Abang, Plangkir, Kavaleri Berkuda, dan Suronggomo atau kaum agama. Satu pasukan prajurit terdiri dari 50 orang.

"Pergantian rutin prajurit jaga hanya melibatkan dua Bregodo, karena sesuai dengan tugasnya," jelas Adipati Pakualaman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini