Sukses

Dahulu Kudus Bernama Loram

Kudus satu-satunya kabupaten yang akar namanya dari bahasa Arab.

Liputan6.com, Jakarta - Hanya ada satu daerah di Jawa yang namanya berasal dari bahasa Arab. Daerah yang dimaksud, yakni Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ini tak mengherankan lantaran kelahiran Kudus sangat berkaitan dengan awal mula masuknya Islam di Indonesia.

"Menurut De Graaf, Th Pigeaud, dan Poerbatjaraka di seluruh Pulau Jawa hanya ada satu tempat yang namanya berasal dari bahasa Arab, yakni Kudus," seperti dikutip dari buku Kudus dan Islam: Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Industri Wisata Ziarah karya Sri Indrahti yang didapat dari laman Undip.ac.id, Kamis (21/7/2016).

Sri bercerita, dahulu Kudus bernama Loram. Oleh Sunan Kudus atau Ja’far Shodiq, kota yang terletak di bagian utara Jateng ini diganti dengan nama Kudus.

"Kudus berasal dari kata Al-Quds yang berarti kesucian," tulis Sri dalam bukunya.

Dia mengatakan kata Quds memiliki arti suci itu dalam ejaan lidah Jawa berubah menjadi Kudus. Sesuai dengan yang tertera dalam prasasti bahasa Arab di atas mihrab Masjid Kudus.

"Pembangunan sebuah masjid ini mendasarkan pada tradisi dalam sejarah Islam bahwa dalam membangun sebuah kota, daerah atau wilayah selalu diawali dengan membangun sebuah masjid, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad," kata Sri.

Sebelum kedatangan Islam, Kudus merupakan pusat agama Hindu dan Budha. Untuk menghormati pemeluk agama Hindu, Sunan Kudus mengumumkan kepada seluruh warganya untuk tidak menyembelih dan memakan daging sapi.

Suatu hari, pria bernama lengkap Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan itu mengikat sapi di halaman Masjid Menara. Hal itu pun memancing perhatian umat Hindu di Kudus.

"Pelarangan ini adalah simbol penghormatan bagi pemeluk agama Hindu yang pada saat itu masih mayoritas. Padahal sapi tidak diharamkan bagi pemeluk agama Islam. Sampai sekarang, masyarakat Kudus masih memegang teguh tradisi tidak menyembelih sapi, termasuk pada hari raya kurban. Sebagai gantinya, masyarakat Kudus lebih memilih untuk menyembelih kerbau atau kambing," kata Sri.

Karena itulah kebanyakan kuliner di Kudus terbuat dari daging kerbau atau kambing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.