Sukses

Hore, Anak-Anak Penambang Belerang di Ijen Dapat Beasiswa

Sejumlah siswa penerima beasiswa pun turut hadir. Mereka merasa senang diajak mengunjungi kantor bupati yang asri. Seperti wisata...

Liputan6.com, Banyuwangi - Anak-anak para penambang belerang di Gunung Ijen Banyuwangi, Jawa Timur mendapatkan beasiswa dari Pemkab Banyuwangi. Beasiswa tersebut dibagikan saat halal bihalal bersama ribuan pegawai Pemkab Banyuwangi di halaman Kantor Bupati Banyuwangi pada Senin, 11 Juli 2016.

Terdapat 77 anak penambang belerang yang menerima bantuan biaya pendidikan. Beasiswa pendidikan tersebut merupakan hasil penggalangan dana para pengunjung pagelaran Jazz Ijen yang dihelat pada 2015 lalu. Dalam acara itu terkumpul dana sebesar Rp 251 juta.

"Jadi, acara Jazz Ijen tidak hanya senang-senang, tapi juga mengusung misi kemanusiaan," tutur Bupati Anas dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari Humas Pemkab Banyuwangi, Jatim.

(Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Mereka yang menerima beasiswa adalah anak-anak para penambang, baik yang menempuh pendidikan di sekolah dasar (SD) dan maupun Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP).

"Dengan kita perhatian ke mereka, harapan kami para penambang ini juga bisa semakin peduli pula terhadap wisatawan yang berkunjung ke Ijen," sambung dia.

Bupati Anas mengatakan, pembagian beasiswa tersebut sengaja dilakukan usai Lebaran dan menunggu momen menjelang tahun ajaran baru.

"Sengaja, dana tersebut tidak segera kami bagikan dan menunggu momen menjelang tahun ajaran baru dan itu pun sesudah Lebaran. Biar dana tersebut benar-benar digunakan untuk biaya pendidikan untuk anak-anaknya. Tidak untuk biaya Lebaran," kata Anas.

Bahagia

Setiap penerima beasiswa, kata dia, akan dibuatkan rekening di bank yang ditunjuk. Selain itu, Dinas Pendidikan setempat juga akan turut mengawasi penggunaannya.

"Supaya tidak buat beli rokok orangtuanya. Benar-benar untuk biaya sekolah," ucap Anas.

Selain beasiswa, Pemkab Banyuwangi juga mendorong perusahaan pengolahan belerang setempat untuk mengasuransikan para penambang.

"Mereka telah di-cover asuransi Badan Penyelenggara Jaminan sosial (BPJS) yang iurannya ditanggung oleh perusahaan setempat. Itu salah satu cara kami untuk melindungi mereka.  Perusahaan tidak akan kami perpanjang izinnya bila asuransi penambang tidak ditanggung mereka," kata Anas.

Sementara itu, pemberian beasiswa tersebut disambut bahagia oleh para penambang dan keluarganya.

Salah satu penerima beasiswa adalah anak dari pasangan Samsul Anam (48) dan Sumai. Pasangan tersebut merasa terbantu untuk memberikan pendidikan bagi anaknya setinggi-tingginya. "Kalau bisa, tidak hanya ini tapi bisa sampai kuliah," ucap warga Tamansari, Licin tersebut.

Sejumlah siswa penerima beasiswa pun turut hadir di kantor pemkab. Mereka merasa senang diajak mengunjungi kantor Bupati Banyuwangi yang memang asri itu. Seperti diungkapkan siswa SMP Muhammadiyah 3 Banyuwangi Nurhadi Irawan.

"Rasanya seperti wisata di kantor ini. Pemandangannya luas, rindang, dan kolamnya yang besar banyak ikannya pula. Dan yang paling senang, kami hari ini terima uang pendidikan. Alhamdulillah bisa membantu orang tua kami," ujar Nurhadi.

Dana kemanusiaan yang berasal dari sumbangan para penonton Jazz Ijen itu tidak hanya dipergunakan untuk beasiswa bagi anak penambang belerang. Namun, ada dana sisa sebesar Rp 58 juta yang disalurkan untuk dana kemanusiaan di Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.