Sukses

2 Wisatawan Jadi Korban Gelombang Tinggi Pantai Sipelot Malang

Kawasan pantai di selatan Pulau Jawa masih rawan gelombang tinggi hingga 2,5 meter.

Liputan6.com, Malang - Wisatawan yang datang berkunjung ke pantai di pesisir Kabupaten Malang, Jawa Timur, diminta lebih berhati–hati. Peringatan ini muncul menyusul meninggalnya dua wisatawan di Pantai Sipelot, di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudho, Kabupaten Malang seiring meningkatnya potensi gelombang tinggi.

"Hari ini saya sedang bersiaga di Pantai Balekambang. Semua pengunjung harus waspada, kemarin ada dua orang wisatawan tenggelam di Pantai Sipelot," kata Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, Muji Utomo dikonfirmasi di Malang, Jatim, Senin (11/7/2016).

Pada Minggu 10 Juli 2016, dua wisatawan, yaitu Mochamad Samsul Maarif (23) warga Mojowarno, Kabupaten Jombang, dan Johan (23) warga Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, kehilangan nyawa setelah tenggelam di Pantai Sipelot. Saat itu, keduanya hendak menyeberangi muara pantai dan melewati Sungai Tundo yang kedalamannya mencapai dua sampai tiga meter.

"Proses evakuasi korban tak butuh waktu lama, hanya sekitar satu jam. Sayang nyawa keduanya tak bisa diselamatkan," ucap Muji.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso Malang, Hartanto mengimbau masyarakat tetap berhati–hati saat berkunjung di kawasan pantai lantaran gelombang setinggi 2,5 meter masih bisa terjadi.

"Cuaca buruk dengan hujan lebat masih sering terjadi. Ini disebabkan musim kemarau tahun ini diperkirakan mundur dari jadwal normalnya," ujar Hartanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini