Sukses

Kotak Permen Karet 'Berbahan Peledak' Bikin Geger Bandara Ini

Barang yang diduga mengandung unsur bahan peledak ditemukan dalam tiga kotak permen karet jelly kemasan 100 gram.

Liputan6.com, Makassar - Aparat Gegana Brimob Polda Sulawesi Selatan yang bertugas di Bandara Hasanuddin, Kota Makassar terkecoh dengan keberadaan mobil boks milik Sriwijaya Air. Mobil boks itu diduga membawa bahan peledak.

Saat dikonfirmasi Liputan6.com, juru bicara Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, awalnya petugas Gegana menggelar patroli gabungan di sekitar area pengecekan bagasi penumpang pesawat di bandara internasional tersebut.

Saat berada di area tersebut, imbuh Barung, pendeteksi bahan peledak milik Gegana menandai sesuatu yang diduga bahan peledak dalam mobil boks Sriwijaya Air. Mobil tersebut terparkir di service road depan area pengecekan bagasi tersebut.

"Tim kemudian melakukan pemeriksaan intensif dan mengevakuasi mobil boks keluar. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh barang bawaan di mobil boks menggunakan x-ray loading dock," ucap Barung di Makassar, Sabtu (9/7/2016).

Setelah mobil boks diperiksa, lanjut Barung, petugas menemukan barang yang awalnya diduga mengandung unsur bahan peledak di tiga kotak permen karet jelly kemasan 100 gram. Yakni, mengandung bahan peledak jenis hexamethylene triperoxide diamine (HTMD). Dari sisi persenyawaan kimia, HTMD dapat menjadi pemicu ledakan utama.

"Namun setelah dilakukan pemeriksaan ulang terhadap barang tersebut, hasil negatif tidak mengandung bahan peledak," ujar Barung.

Menurut Barung, permen yang akan dijajakan kepada para penumpang saat penerbangan Sriwijaya Air itu datang dari Jakarta, kemarin siang sekitar pukul 13.12 Wita menggunakan pesawat Sriwijaya SJ592. Tiga kotak permen itu ditempatkan sementara di mobil boks.

Setelah diteliti, dipindai ulang, dan berdasarkan kewenangan otoritas Bandara Hasanuddin, lanjut Barung, barang tersebut akhirnya dinyatakan bisa diberangkatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini