Sukses

Top 3: Kamu Dijamin Nyengir Saat Melintasi Jalur Mudik Ini

Si pemancing senyuman di jalur mudik ini tak lain adalah sejumlah spanduk kampanye keselamatan lalu lintas.

Liputan6.com, Demak - Senyum adalah ibadah. Senyuman juga akan mendatangkan kebahagiaan, keceriaan. Bahkan menjadi obat mujarab ketika para pemudik yang hendak berlebaran di kampung halaman tengah terjebak macet di jalanan.

Si pemancing senyuman itu tak lain adalah sejumlah spanduk yang berisi ajakan menomorsatukan keselamatan. Adalah Polres Demak yang punya strategi unik menyambut pemudik. Yakni menjadikan sepanjang ruas jalan utama di jalur Pantura menjadi media pemancing senyum para pengguna jalan.

Medan jalan yang datar, halus, dan lebar memancing pengguna jalan untuk menginjak pedal gas dalam-dalam. Dengan spanduk yang di dalamnya bertuliskan kata-kata lucu, diharapkan pengguna jalan bisa membawa laju kendaraannya lebih berhati-hati.

Hingga malam hari ini berita tersebut berhasil menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Kamis (30/6/2016).

Dua berita lainnya yang tak kalah menarik perihal kemunculan jagoan-jagoan baru di kawasan wisata Jogya dan rumor razia polisi penjual sosis di Semarang yang berbau pungli.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Siapkan Senyum Saat Lintasi Jalur Mudik Ini

Spanduk keselamatan berkendara yang bergaya kekinian itu mengangkat tema AADC, LGBT, hingga The Conjuring 2. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Tingginya angka kecelakaan bahkan sampai menelan korban jiwa di Jalur Pantura, Polres Demak membuat sejumlah spanduk yang berisi jargon-jargon lucu.

Seperti Ada Apa Dengan Cinta (AADC) yang dipelesetkan menjadi Ati-ati di Jalan Cah. LGBT yang berarti Lagi Nyetir Gak Boleh Telpon atau bisa pula Langsung Gas Bablas Tewas.

Ada lagi peringatan "Hati-hati, Ingat Ada Yang Jatuh Hati", "Jangan Ngebut, Karena Maut Tak Seindah Musik Dangdut." dan masih  banyak lagi. Silakan Anda cermati saat mudik.

Menurut Kasatlantas Polres Demak, AKP Yopie Anggi, gaya kekinian itu dimaksudkan agar pesan mudah diingat, yang dipasang di sejumlah titik lokasi jalan yang selama ini rawan kecelakaan lalu lintas. 

Selengkapnya...

2. Dari Gua hingga Tebing, Jagoan-Jagoan Baru Wisata Jogja 

Salah satu kegiatan di Agrowisata Bhumi Merapi. (bhumimerapi.com)

Beberapa tempat wisata yang sudah familiar di Sleman, DIY, adalah Kaliurang Tlogo Putri, Museum Ullen Sentalu, Gardu Pandang Kaliurang dan Taman Rekreasi Anak.

Di luar itu, Sleman juga memiliki sederetan destinasi wisata baru yang mulai naik daun. Agrowisata Bhumi Merapi, misalnya. Wisata ini menawarkan konsep wisata edukatif dengan menghadirkan taman satwa seperti kambing, kelinci, ular, dan kura-kura.

Ada lagi Taman Tebing Breksi yang hits di kalangan pencinta Instagram karena memiliki lanskap alam yang fotogenik.

"Destinasi baru Taman Tebing Breksi juga menawarkan pesona alam yang menakjubkan yang berupa tebing alam dengan view lingkungan yang alami, desa wisata Grogol menawarkan river tubing, belajar membatik, belajar gamelan, menumbuk padi dan wisata edukasi reptil, dan
desa wisata Tanjung menawarkan paket menginap dan pengalungan sapi dengan ketupat lebaran," tutur Ayu.

Selengkapnya...

3. Razia Polisi Penjual Sosis Beraroma Pungli?

Petugas Satpol PP mengakut barang-barang PKL yang tetap nekat berjualan di trotoar, Jakarta, Selasa (29/3/2016). Puluhan Satpol PP gelar razia PKL yang nekat berjualan di trotoar di kawasan Senen, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Masih ingat dengan kisah polisi muda penjual sosis di Semarang yang dikeroyok Satpol PP? Ada kabar yang mengatakan bahwa razia itu tak lebih dari upaya mencari tambahan uang saku Lebaran.

Modusnya adalah dengan mengangkut perlengkapan para pedagang kaki lima (PKL). Mereka kemudian harus menebus sejumlah uang atau barang saat akan mengambil barang dagangan yang dirazia.

Sukahar, PKL di Jalan Pahlawan, Semarang, Jawa Tengah mengaku sudah dua kali terjaring razia Satpol PP. 

"Enggak banyak Mas. Kadang hanya rokok, tapi pernah juga minta Rp 150 ribu ketika semua dagangan saya diangkut," kata Sukahar yang mengasong rokok itu kepada Liputan6.com, Rabu, 29 Juni 2016.

"Saya harus nebus panci dan semuanya Rp 200 ribu," kata Yayuk penjual pecel yang pernah mengalami hal yang sama.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini