Sukses

Tekan Tengkulak Ikan, Yogyakarta Siapkan Cold Storage 100 Ton

Yogyakarta terpilih dalam percontohan pembangunan cold storage karena pasokan energi listriknya baik.

Liputan6.com, Yogyakarta - Minimnya peralatan pendukung yang dimiliki seringkali memaksa nelayan menjual hasil tangkapan mereka kepada tengkulak ikan ilegal dari luar negeri. Mereka tak punya pilihan karena kualitas ikan menurun drastis jika tak segera dijual.

Untuk itu, Kemenko Maritim merencanakan pembangunan cold storage di Yogyakarta yang diharapkan bisa menjadi contoh untuk daerah Jawa bagian tengah.

"Pembangunan cold storage kita lihat proses pembangunan bisa bermanfaat atau tidak. Pembangunan ini sifatnya menyentuh langsung di lapangan. Kalau bagus, nanti kita clonning ke tempat lain," ujar Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim, Agung Kuswandono di sela rapat koordinasi Pemenuhan Pasokan Daya Listrik Bagi Sarana Prasarana Pendukung Produksi Kelautan dan Perikanan, di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Rabu, 22 Juni 2016.

Agung mengatakan dalam program ini pihaknya menggandeng PLN. Sebab, listrik menjadi faktor penting dalam operasional program ini. Yogyakarta dipilih karena pasokan energi listriknya cukup baik.

"Di sini listriknya bagus. Kita lihat dulu. Tidak asal pasang, tapi letaknya juga harus sinkron," ujar Agung.

Agung mengatakan pembangunan cold storage di Yogyakarta dinilai baik dan sesuai dengan kebutuhan. Keberadaan cold storage yang bertujuan untuk mendinginkan ikan diharapkan dapat dimanfaatkan nelayan. Sebab, ikan yang masuk ke cold storage dapat dijual lagi seminggu kemudian dalam keadaan segar.

"Jumlahnya belum banyak, baru pengenalan baru awal. Bentuknya penggunaannya jangan sampai diproyeksikan nasional tapi nggak cocok lalu nelayan nggak pakai," ujar dia.

Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY Gatot Saptadi menyampaikan, cold storage  dibangun di Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Penyimpanan itu akan dibangun tahun ini dan diharapkan siap beroperasi pada November mendatang.

Cold storage ini nantinya tidak hanya digunakan oleh nelayan di DIY tapi hingga wilayah Pacitan, Cilacap Jateng. "Bisa menampung 100 ton dan untuk storage-nya 3 ton. Program ini juga bagian dari program Pemda DIY, among tani dagang layar. Dimana tidak hanya pertaniannya tapi perikanan laut diperhatikan," ujar Gatot.

Gatot mengatakan untuk  mengoperasikan cold storage tersebut dibutuhkan listrik sebesar 160 kilovolt. Ia pun sudah berkoordinasi dengan PLN untuk kebutuhan listrik cold storage ini. PLN menyanggupi untuk kebutuhan program ini.

"Sekarang masih ada 55 kilovolt. Tapi kami sudah ajukan 160 kilovolt dan sudah di-acc oleh PLN," kata Gatot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini