Sukses

Begini Ritual Pelaut Sulawesi Sebelum Berlayar

Selain tolak bala, ritual para pelaut Sulawesi ini juga memperbaiki kapal.

Liputan6.com, Jakarta Beragam tradisi para pelaut Sulsel yang didominasi suku Bugis-Makassar jika ingin berlayar mengarungi laut lepas menggunakan kapal Phinisi. Salah satunya menyiram bodi kapal Phinisi dengan menggunakan air laut.

Seperti yang dilakukan Kas (33), seorang pelaut suku Makassar yang tepatnya berasal dari Kepulauan Selayar, Sulsel. Setiap ia ingin berlayar wajib menyiram air laut ke bodi kapal phinisinya yang sudah 20 tahun bersama digunakan mencari rejeki.

"Tak hanya saya sebenarnya, hampir semua pelaut di sini melakukan hal yang sama. Wajib memandikan kapalnya dengan air laut sebelum memulai berlayar. Ini sudah jadi tradisi nenek moyang kita yang terkenal sebagai pelaut tangguh,"kata Kas kepada Liputan6.com saat ditemui sedang menyiram air laut ke kapal phinisinya yang sedang bersandar di dermaga pelabuhan Paotere Makassar, Sabtu 18 Juni 2016.

Saat itu Kas akan berlayar menuju Flores, Nusa Tenggara Timur guna mengantar berbagai barang dagangan untuk dijual di Flores. "Selain kami mencari ikan, kami juga mengangkut barang untuk dibawa ke daerah seberang," kata Kas yang sudah melaut sejak usia 16 tahun itu.

Ritual pelaut Sulawesi sebelum berlayar (Liputan6.com / Eka Hakim)


Mengenai ritual menyiram air laut yang ia lakukan, jelas Kas, selain sebagai tolak bala juga berfungsi menghilangkan retak pada bodi kapal yang diakibatkan terik matahari. Bodi kapal phinisi terbuat dari bahan kayu besi.

"Selain jadi ritual tolak bala dari gangguan di laut, air laut itu juga berfungsi menutup kembali keretakan bodi kapal akibat terkena terik matahari berjam-jam selama terparkir di dermaga," ujar Kas.

Cara itu lanjut Kas merupakan cara tradisional yang dilakukan nenek moyang suku Bugis-Makassar dan sampai sekarang terus lestari.

"Kami tentu berterima kasih atas warisan yang dititipkan oleh nenek moyang kita, selain dilaksanakan sederhana tapi menyimpan sejuta manfaat,"ujar Kas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini