Sukses

Tetangga Mahasiswi UMI Kesurupan Sebut Nama Terduga Penganiaya

Kesurupan menimpa tetangga korban, mahasiswi FK UMI Makassar yang meninggal usai mengikuti kegiatan tanggap bencana medis.

Liputan6.com, Makassar - Dugaan kasus penganiayaan yang berujung kematian Reski Eviena Syamsul (22) mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ‎perlahan terkuak.

Selain didukung fakta penyelidikan yang berlangsung sejak Selasa 7 Juni 2016 hingga saat ini, juga didukung peristiwa gaib yang mungkin dapat dijadikan petunjuk awal oleh pihak kepolisian. Terutama membantu mengungkap kasus dugaan penganiayaan yang berujung kematian mahasiswi UMI Makassar itu.

Peristiwa gaib yang dimaksud adalah kesurupan yang menimpa tetangga korban di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Di mana arwah yang merasuki tetangga korban mengaku dia adalah arwah Reski yang tewas usai mengikuti perpeloncohan dalam kegiatan tanggap bencana medis (TBM) FK UMI yang dilangsungkan di Desa Pao, Kecamatan Tombolok Pao, Kabupaten Gowa, Sulsel, Sabtu 4 Juni 2016.

Selain mengakui sebagai arwah Reski, tetangga korban yang kesurupan tersebut bercerita tentang apa yang dialaminya selama mengikuti perpeloncohan di Desa Pao.

"Ridwan, itu Ridwan yang buang saya. Ada juga Riswan, Aswar, Riska, Maya, Anggi dan Rudi ‎juga," jerit tetangga korban yang kesurupan sambil menangis histeris menahan sakit dan kedinginan sembari menyebut semua nama-nama panitia yang diduga menganiayanya atau membuang Reski ke sungai yang ada di lokasi perpeloncoan tersebut.

Selain menyebut nama-nama panitia yang diduga menghukum Reski hingga berujung terjadinya insiden maut, tetangga korban yang kesurupan itu juga mengungkapkan terkait rasa sakit di lengannya akibat diputar oleh panitia.

"Saya tidak bisa tidur mama di alam sana, sakit sekali lenganku diputar sama mereka," ucap tetangga korban yang kesurupan tersebut saat ditanya oleh ibu kandung korban mengenai apa sebenarnya yang menimpanya.

Asriadi, kakak sepupu korban, Reski kepada Liputan6.com mengakui peristiwa kesurupan tersebut telah direkam dalam sebuah alat recording dari sebuah handphone oleh kerabat korban yang menyaksikan peristiwa gaib tersebut.

"Kita sempat rekam seluruh apa yang diucapkan oleh arwah Reski saat merasuki tubuh tetangganya di Kabupaten Mamuju, Sulbar tiga hari lalu," ucap ‎Asriadi, Minggu (19/6/2016).

Resky Eviana Syamsul, mahasiswi FK UMI Makassar yang meninggal dunia usai mengikuti latihan tanggap bencana medis. (Foto: Istimewa)

Selain itu, lanjut Asriadi, pihaknya juga sampai saat ini masih menunggu adanya pengembalian barang berharga milik korban di antaranya kalung dan gelang emas yang sempat dipakai berangkat mengikuti kegiatan perpeloncohan tanggap bencana medis (TBM) yang digelar FK UMI Makassar di Desa Pao.

"Ada sebagian barangnya dikembalikan pantia berupa sampo, sabun dan handuknya. Cuma untuk kalung dan gelang emas serta pakaian yang dibawa korban ikuti kegiatan sampai saat ini belum ada," Asriadi menerangkan.

Polisi Kantongi Beberapa Fakta

Dalam kasus ini, penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Sulsel ‎mengakui telah mengantongi beberapa fakta yang mengarah pada perbuatan melawan hukum dalam kematian Reski.

Selain ditemukan dari hasil keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa, juga didapatkan dari hasil pemeriksaan medis terhadap korban di saat menjalani masa perawatan di rumah sakit, yakni bukti berupa visum.

Direktorat Reskrimum Polda Sulsel resmi menyelidiki dugaan penganiayaan yang berujung maut dan menewaskan Reski Eviana Syam (22) mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI Makassar.

Reski dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat tiga hari di ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo Makassar karena terluka saat mengikuti Study Club Tanggap Bencana Medis (TBM) yang digelar UKM Kedokteran di Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulsel, Sabtu, 4 Juni 2016.

Kejadian nahas berawal pada Jumat, 3 Juni 2016, tepatnya pukul 20.00 Wita saat korban berangkat mengikuti Study Club TBM Fakultas Kedokteran UMI Makassar menuju tempat kegiatan. Pada Sabtu, 4 Juni 2016, pelapor dalam hal ini Asriadi, saudara sepupu korban, mendapat informasi jika korban sudah berada di Rumah Sakit Faisal, Makassar, dalam kondisi tak sadarkan diri.

Korban diduga mengalami penganiayaan karena pada tubuhnya, yakni pada lengan kanan dan kiri, serta kepala bagian belakang terdapat luka memar. Selanjutnya, mahasiswi UMI Makassar ini meninggal dunia pada Selasa, 7 Juni 2016 di ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini