Sukses

Purwakarta Bangun 60 Kampung Gaul

Kampung Gaul Purwakarta dilengkapi jaringan internet.

Liputan6.com, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berencana untuk menyulap 60 dari 183 desa di daerah itu menjadi desa berbasis teknologi dan informasi yang diberi nama Kampung Gaul.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjelaskan, 60 desa tersebut mulai dibentuk dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun nanti dengan total pembiayaan mencapai Rp 400 juta. Sedangkan, 123 desa lainnya menyusul tahun depan.

"Kampung Gaul ini adalah istilah di mana desa-desa di Purwakarta akan berbasis teknologi dan informasi. Mulai dari pelayanan, data, hingga pariwisata semua terkoneksi melalui jaringan internet," kata Dedi, di Bale Paseban Komplek Pendopo Pemkab Purwakarta, Kamis, 16 Juni 2016.

Dalam merealisasikan pembuatan Kampung Gaul tersebut salah satu hal yang disiapkan adalah pemasangan jaringan internet sebagai sarana pendukung utama.

"Selama ini kita akrab dan bergaul dengan dunia digital atau cyber, dan media sosial. Tapi itu jarang berbuah karya, dan itu menjadi problem. Tapi melalui Kampung Gaul masyarakat kita dorong untuk bekerja dan membuahkan produk," kata dia.


Nantinya melalui jaringan internet yang memadai, semua elemen mulai dari pemerintahan desa hingga masyarakat harus mampu memanfaatkannya menjadi hal yang bermanfaat.

Dedi mengatakan setiap desa yang memiliki potensi wisata harus memiliki laman yang dikelola secara mandiri sebagai sarana promosi di dalam maupun luar negeri.

"Atau desa yang memiliki potensi lain misalnya peternakan atau perkebunan, bisa memanfaatkan jaringan internet itu sebagai sarana e-commerce. Jadi selain mendapat informasi, melalui sarana ini warga memiliki penghasilan dengan penjualan yang semakin luas," ujar dia.

Selain berguna bagi masyarakat, jaringan yang tersedia di Kampung Digital pun akan digunakan pemerintah desa sebagai sarana pelaporan keuangan desa atau kegiatan yang langsung terkoneksi pada setiap warga dan Pemkab Purwakarta.

Setiap Kampung Gaul akan memiliki tempat-tempat terhubung jaringan internet dan sarana pendukung lainnya. Tempat tersebut di antaranya adalah Balai Desa, Pos Ronda, hingga saung di tengah sawah.

"Tapi, tetap konten atau akses internet akan kita batasi agar tidak dipakai hal-hal negatif," kata Dedi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.