Sukses

Rawan Makan Korban, Gunungkidul Bentuk Satgas Anti-Bunuh Diri

Hingga pertengahan 2016, korban bunuh diri di Gunungkidul, DIY, mencapai 20 orang.

Liputan6.com, Yogyakarta - Angka kasus bunuh diri di Gunungkidul, DIY, terus bertambah. Selama Bulan Ramadan ini, jumlah kasus bunuh diri menjadi lima orang. Panit Humas Polres Gunungkidul Iptu Ngadino menjelaskan, korban bunuh diri terakhir atas nama Rakiman Cipto Sudarmo, warga Wonosari Pulutan. Ia ditemukan tewas gantung diri pada Senin, 13 Juni 2016.

Dengan begitu, total korban bunuh diri selama 2016 mencapai 20 orang. Polisi kini terus melakukan sosialisasi bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama agar warga tidak melakukan bunuh diri.

"Selama Ramadan sudah ada lima orang. Kemarin empat tambah satu. Sosialisasi terus dilakukan untuk pencegahan bunuh diri," kata Ngadino, Rabu, 15 Juni 2016.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan pemkab prihatin dengan banyaknya kasus bunuh diri dalam beberapa hari terakhir. Selama bulan puasa ini, setidaknya ada satu orang bunuh diri setiap dua hari.

Karena itu, pemkab segera menggandeng beberapa ahli, seperti psikolog, akademisi, dan tokoh agama, untuk mendampingi warga yang dinilai berpotensi bunuh diri. "Langkah pertama akan dilakukan pemetaan wilayah mana saja yang berpotensi kasus bunuh diri," kata Immawan.


Immawan menjelaskan, langkah selanjutnya adalah membentuk Satgas Anti-bunuh Diri yang akan turun langsung mendampingi masyarakat. Satgas itu diharapkan dapat menekan jumlah warga yang bunuh diri.

Tidak hanya itu, pemkab juga akan menempatkan satu psikolog di setiap puskesmas agar mempermudah warga mengakses pendampingan itu. Menurut dia, orang yang berpotensi bunuh diri ialah orang yang depresi, sakit menahun dan tekan ekonomi.

"Pendampingan oleh Satgas Anti-Bunuh Diri dilakukan dengan pendekatan secara individu orang yang memiliki potensi bunuh diri. Kami juga mengajak peran aktif masyarakat untuk ikut menekan angka bunuh diri," kata Immawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini