Sukses

Tahanan Melahirkan di Bui, Polwan Mendadak Jadi Perawat

Saat ditangkap dalam kasus penggelapan mobil, tahanan dalam kondisi hamil tua.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sepasang suami istri yang menjadi tahanan di Mapolres Kampar, Riau, terpaksa membesarkan anaknya di sel. Sang istri berinisial EL baru saja melahirkan bayi laki-laki berkat bantuan 4 polisi wanita.

Menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, wanita berumur 24 tahun itu ditahan bersama suaminya karena terlibat penggelapan mobil.

"Kasus ini ditangani Polsek Bangkinang Barat. Karena disana fasilitasnya kurang, kedua tahanan ini dipindahkan ke Mapolres," kata Guntur di Pekanbaru, Riau, Kamis (9/6/2016).

Guntur menyebutkan, pada Rabu 8 Juni 2016 lalu, sewaktu ditangkap bersama suaminya, EL dalam keadaan hamil. Namun petugas tak menyangka EL segera melahirkan karena perutnya tak begitu besar.

Di sel, EL mulai kesakitan sejak pagi. Petugas kemudian memeriksanya dan mengetahui EL segera melahirkan serta melarikannya ke Klinik Fatiha yang tak jauh dari ruang tahanan.

"Setibanya di klinik, bidan menyebut kalau tersangka ini sudah buka 10. Artinya segera melahirkan," tutur Guntur.

Karena klinik juga kekurangan perawat, 4 polwan yang mengantarkan tersangka, masing-masing Bripda Fitri Sundari, Bripda Vera, Bripda Mia, dan Bripda Nia menjadi perawat dadakan.

Selain memberi semangat kepada tersangka supaya melahirkan dengan normal, polwan tadi ikut membantu bidan melakukan persalinan.

"Alhamdulillah, bayinya berjenis kelamin laki-laki dan dalam keadaan sehat. Panjang bayi itu sekitar 50 centimeter dan berat 3,5 kilogram," kata Guntur.

Untuk melengkapi kebahagiaan EL, petugas kemudian memanggil suaminya yang berada di tahanan lain untuk mengazankan anak yang baru lahir tersebut.

Menurut Guntur, pasangan suami-istri ini nampak bahagia meski melahirkan dalam proses hukum dan pengawasan ketat dari petugas.

"Selanjutnya, suami EL dikembalikan ke tahanan. Kemudian EL harus mendapat perawatan beberapa hari di klinik untuk penyembuhan pasca-melahirkan," ucap Guntur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.