Sukses

PLTG Beroperasi, Sulut dan Gorontalo Tak Akan Mati Lampu Lagi?

PLTG yang baru berdiri itu berlokasi di Desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

Liputan6.com, Manado - Seiring peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Dual Fuel Gorontalo kapasitas 100 MW oleh Presiden Joko Widodo, warga berharap krisis listrik yang selama ini terjadi di Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo bisa teratasi.

Namun, sebagian masyarakat memendam keraguan kemampuan PLTG mengatasi krisis listrik di wilayah utara Sulawesi itu. Warga selama ini harus menghadapi pemadaman listrik bergilir hingga berjam-jam yang membuat produktivitas menurun drastis.

"Komitmen itu harus dibuktikan dengan maksimalnya pelayanan terhadap konsumen, dalam hal ini warga. Jangan sampai proyek jalan, tapi krisis listrik tetap terjadi," ujar Denny Wowor, warga Kecamatan Malalayang, Manado, Sabtu, 4 Juni 2016.

PLTG yang baru berdiri itu berlokasi di Desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Pembangkit listrik itu merupakan bagian dari program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW.

GM PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo), Baringin Nababan mengungkapkan, pembangunan PLTG Gorontalo 100 MW relatif cepat, sejak peletakan batu pertama pada 10 September 2015 lalu.

"Kurang dari enam bulan, PLN merampungkan seluruh proses pengerjaannya," ujar Baringin.

Sementara itu, Dirut PLN Sofyan Basyir mengklaim beroperasinya PLTG Gorontalo akan menjadi jawaban kebutuhan listrik di wilayah Sulutgo dan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di Gorontalo hingga 84,4 persen. Bahkan, ia mengklaim tidak ada defisit listrik di Gorontalo.

"PLTG Gorontalo telah melayani kebutuhan listrik masyarakat secara penuh sejak 11 April 2016, bahkan pada Januari lalu, PLTG Gorontalo sudah bertahap masuk sistem," ujar Dirut PLN Sofyan Basyir saat mendampingi Jokowi.

Dalam sambutan saat peresmian itu, Presiden Jokowi mengapresiasi cepatnya pembangunan PLTG Gorontalo. Selain itu, Jokowi menekankan pentingnya listrik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Karena tanpa listrik investor tidak akan masuk, tanpa listrik industri tidak akan berkembang," ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, mengingat pentingnya listrik bagi kehidupan masyarakat, Presiden mengeluarkan Perpres 4 Tahun 2016 untuk mempercepat infrastruktur kelistrikan. Hal itu perlu dukungan semua pihak dan harus dioptimalkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini