Sukses

Hore, Pasar Bedug Jambi Kembali Buka Sepanjang Ramadan

Ada lima titik Pasar Bedug di Jambi yang buka sepanjang Ramadan.

Liputan6.com, Jambi - Seperti tahun sebelumnya, Pemkot Jambi akan menggelar pasar dadakan selama sebulan penuh. Pasar yang dikenal dengan nama Pasar Bedug itu hanya dibuka setahun sekali, yakni selama Ramadan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi sudah menyiapkan sedikitnya 700 lapak pedagang. Pasar Bedug tersebut tidak hanya satu lokasi, tapi ada beberapa titik. Biasanya di lokasi yang strategis dan banyak dikunjungi warga.

"Pasar Bedug dibuka mulai pukul 15.00 WIB sore hingga menjelang waktu berbuka puasa. Umumnya pasar diisi pedagang makanan dan minuman, macam-macam dan khas Kota Jambi," ujar Kepala Dinas Pasar, Kota Jambi, Duria Sunita di Jambi, Senin, 30 Mei 2016.

Ia menjelaskan titik lokasi yang akan disulap menjadi Pasar Bedug itu adalah di Jalan Mr Asad dan di Pasar Laimena atau tepatnya di kawasan Simpang Bata, Kota Jambi.

"Untuk lapak di pasar bedug di Laimena itu kami siapkan hanya 300 lapak, dan saat ini sudah penuh," kata Duria.

Bagi sejumlah pedagang yang tidak kebagian tempat atau lapak jualan, pihaknya mengalihkan sebagian ke kawasan Jalan Mr Asad atau tepatnya di depan Toko Mandala.

"Di kawasan yang di depan Mandala itu ada 100 lapak untuk pedagang makanan dan sisanya ke arah hotel Pundi Rezeki tak jauh dari Mandala itu," ujar dia lagi.

Duria menjelaskan proses pendaftaran untuk menempati lapak di Pasar Bedug tersebut sudah ditutup, karena antusias dari pedagang yang ingin berjualan makanan di bulan puasa cukup tinggi.

Untuk mengantisipasi dan mengawasi Pasar Bedug dadakan yang berdiri di sejumlah kawasan, Duria mengimbau masyarakat agar meminta izin kepada Dinas Pasar terlebih dahulu.

Sejauh ini baru ada tiga pasar bedug yang sudah mendaftarkan ke Dinas Pasar Kota Jambi. Di antaranya adalah pasar bedug di kawasan Pasar Malioboro, kawasan Kosera dan di kawasan Polsek Jelutung.

"Saat ini, Pasar Bedug yang resmi mendaftar kepada kami ada lima pasar. Tiga yang didirikan kelompok pedagang dan dua lagi didirikan oleh pemerintah," kata Duria.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.