Sukses

Marsellinus Wellip, Mantri Pertama di Hutan Towe Papua

Marsellinus Wellipe menembus hutan Papua untuk memberikan layanan kesehatan.

Liputan6.com, Sorong - Sepotong peristiwa itu membekas di hati Marsellinus Wellip, warga inspiratif dari Papua. Saat masih kecil, dia menyaksikan seorang mantri kesehatan merawat ayahnya yang sedang sakit keras tanpa pamrih.

Terinspirasi fragmen kejadian itu, Marsellinus bertekad menjadi mantri atau perawat. Pria yang akrab disapa Marsel ini pun jadi mantri kesehatan pertama di Puskesmas Distrik Towe, Papua.

Puskesmas tersebut melayani tujuh kampung, yaitu Towe Hitam, Towe Atas, Bias, Lules, Terfones, Tefalma, dan Milki. Ada sekitar 1.900 jiwa di tujuh kampung ini yang secara berkala harus dikunjungi dan membutuhkan layanan kesehatan.

Dengan kondisi geografis pedalaman yang masih tertutup hutan rimba, Marsel harus berjalan kaki menyisir hutan, menyeberangi sungai, dan menuruni lembah serta ngarai yang lembab dan licin untuk sampai di kampung-kampung tersebut.

Kondisi pedalaman Papua yang memprihatinkan dengan pola pikir masyarakat yang belum mengenal gaya hidup sehat membuat Marsellinus ingin terus mengabdi di wilayah ini. Pada Juli 2013, Marsel melanjutkan pendidikan di Akademi Poltekkes Jayapura agar dapat menjadi Kepala Puskesmas di Towe. Di tengah jadwal kuliah, ia selalu menyempatkan diri berkunjung ke Distrik Towe.

Penerima Satu Indonesia Awards 2014 kategori Kesehatan ini terus berjuang meningkatkan fasilitas kesehatan di sana. Berkat usulannya ke Departemen Kesehatan Jayapura, pada akhir 2014 Distrik Towe sudah memiliki dua puskesmas yang mempersingkat akses perjalanan pelayanan kesehatan.

Di hadapan kalangan muda di Sorong, Papua, Rabu 25 Mei 2016, Marsellinus Wellip dengan penuh semangat menyulut semangat generasi muda. "Saya mengajak teman-teman di Sorong untuk menjadi inspirasi," katanya saat roadshow Satu Awards di Sorong, Papua, Rabu 25 Mei 2016.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Sorong, Julian Kelly Kambu, mengatakan banyak hal yang sudah dilakukan oleh pemuda-pemudi Sorong tanpa memikirkan penghargaan. Kini saatnya mengusulkan mereka mendapatkan penghargaan serupa.

"Bahwa di Indonesia ini kita punya peluang yang sama untuk berkreasi," kata Julian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini