Sukses

Kota Tua Ampenan Masuk Daftar Kota Pusaka Dunia

Sebelumnya kawasan kota tua Ampenan telah tercatat sebagai bagian dari jaringan kota pusaka di Indonesia.

Liputan6.com, Mataram - Kota tua Ampenan, Nusa Tenggara Barat, pada 2016 masuk data UNESCO (The United Nations Organization for Education, Science, and Culture) sebagai kota pusaka dengan klaster B. Dengan demikian Kota Mataram akan mendapatkan dukungan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan UNESCO.

"Terakomodasinya kota tua Ampenan dalam data UNESCO ini tentu akan memberikan dampak terhadap peningkatan promosi bidang pariwisata di kota ini," kata Wakil Wali Kota Mataram, Mohan Roliskananya, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, dilansir Antara, Rabu (25/5).

Atas pendataan itu, belum lama ini Pemerintah Kota Mataram diundang untuk mengikuti workshop "Pusaka Sebagai Aset Kebudayaan, Sosial, dan Ekonomi" di Denpasar, Bali.

Mohan mengatakan workshop itu membahas mengenai pelestarian sebuah kawasan kota bersejarah yang disebut kota pusaka dan mendapat pengakuan sebagai daftar warisan dunia oleh UNESCO.

Soal bantuan anggaran dari pusat dan PBB, besarannya belum diketahui. "Rencananya bantuan diberikan bukan dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk program yang sudah jadi," kata Mohan.

Program itu akan difokuskan di kawasan Ampenan sebagai kota tua untuk dipercantik serta diperkuat simbol-simbol yang menjadikannya sebagai kota pusaka.

"Program penataan dari UNESCO akan kita fokuskan di Ampenan, karena kota tua Ampenan menjadi daya tarik UNESCO untuk memberikan atensinya ke Kota Mataram," ujar Mohan.

Intervensi program di Kota Tua Ampenan dari UNESCO direncanakan dilaksanakan tahun 2017. Tahun ini, UNESCO akan melaksanakan intervensi pada daerah yang masuk klaster A.

Daerah yang masuk klaster A ini adalah Pekanbaru, Ternate dan Probolinggo. "Setelah klaster A tuntas diintervensi, UNESCO akan melanjutkan ke klaster B dan klaster-klaster C dan D," kata Mohan.

Dia menilai, dengan terakomodasinya kota tua Ampenan dalam data UNESCO menjadi peluang pemerintah kota untuk bisa terus mengembangkan kawasan kota tua Ampenan yang juga telah tercatat sebagai bagian dari jaringan kota pusaka di Indonesia.

"Selama ini kita juga telah melakukan upaya revitalisasi Ampenan secara terpadu tanpa mengubah cirinya sebagai kota tua," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini