Sukses

Pencarian 2 Pendaki Hilang Asal Cirebon Difokuskan ke Sumber Mani

Seorang pendaki asal Cirebon yang hilang sempat mengabarkan kondisi terakhir mereka kepada keluarganya melalui pesan pendek (SMS).

Liputan6.com, Malang – Pencarian dua pendaki hilang  asal Cirebon di Semeru difokuskan ke kawasan Sumber Mani, Jawa Timur. Sebab, di titik inilah seorang penyintas sempat mengabarkan kondisi terakhirnya kepada keluarganya melalui pesan pendek (SMS).

Kepala Seksi Wilayah I Senduro Bidang Pengelolaan Wilayah II Ranupane Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Budi Mulyanto mengatakan, seluruh potensi tim SAR Gabungan dibantu relawan dan masyarakat sekitar diarahkan menyisir kawasan Sumber Mani.

"Kita lacak posisi terakhirnya berdasarkan SMS ke keluarganya itu. Tim SAR dibantu oleh relawan, terutama masyarakat yang tahu situasi dan kondisi kawasan Sumber Mani," kata Budi dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Senin (23/5/2016).

Kedua penyintas yang hilang di Semeru sejak Kamis, 19 Mei 2016 itu adalah Supriyadi (26), warga Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon, dan Zirli Gita Ayu Savitri (16), warga Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. Supriyadi dilaporkan sempat mengirim pesan pendek kepada pamannya pada Minggu, 22 Mei siang kemarin.

Pesan dalam bahasa Cirebon itu pertama kali diterima pukul 13.28 WIB dengan bahasa Cirebon berbunyi, "Aing kita bli bisa balik. Wareaa bae ema karo bapa. Kita kesasar ng gunung semeru. Dongakaken bae, bkat slamet ya. Alhamdulillah bokat beli jaluk pangapurae ng kabeane yah."

(Kak, saya tidak bisa pulang. Bilangin saja ke ibu dan bapak saya tersesat di Gunung Semeru. Doain saja jika selamat ya alhamdulillah. Jika tidak, minta maaf buat semuanya ya).

Pesan singkat kedua diterima 18 menit kemudian berbunyi, "Kita terus mudun meluan jurang mata aliran mata air........... Ning aliran air..Ana air terjune lor." (Saya terus turun mengikuti jurang mata aliran mata air).

Budi Mulyanto menyebut pesan pendek itu bisa saja terkirim karena saat itu ada sinyal. Arah angin memantul ke lokasi penyintas itu dan memperkuat jaringan seluler.

"Kemungkinan saat itu memang ada sinyal. Karena di sini kadang ada dan kadang tidak, tergantung pantulan atau arah angin ke sinyal," ucap Budi.

Berdasarkan informasi itulah, tim SAR gabungan fokus menyisir kawasan yang dimaksud oleh penyintas. Di kawasan Sumber Mani ada sebuah air terjun besar dan satu lagi air terjun kecil.

Kemungkinan para pendaki hilang itu ada di antara kedua air terjun tersebut. Lokasi itu berjarak sekitar lebih dari 6 kilometer dari lokasi mereka dilaporkan hilang kali pertama di blok Batu Besar.

"Kami berupaya keras melakukan proses evakuasi. Butuh waktu lama karena medan curam dan faktor cuaca seperti kabut tebal. Tapi kalau penyintas itu tetap ada di lokasi terakhir mereka kirim pesan, kami yakin secepatnya bisa dievakuasi," ucap Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.