Sukses

Top 3: Gadis Manado dan Penari Kesayangan Presiden

Simak Top 3 Regional edisi Senin malam, 16 Mei 2016.

Liputan6.com, Manado - Yuyun, salah satu dari dua teman yang mengajak gadis Manado berinisial SC jalan-jalan, justru memberatkan SC dalam pengusutan kasus dugaan pencabulan. Teman jalan gadis Manado itu juga menuding korban yang pertama kali mengisap sabu.

Selain itu, penari Istana kesayangan Bung Karno dan Soeharto tutup usia, turut menyita perhatian banyak pembaca di Liputan6.com, terutama kanal Regional hingga Senin (16/5/2016) malam.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional.

1. Teman Jalan Sebut Gadis Manado Korban Pencabulan Berhalusinasi

Sebelum kasus ini ditingkatkan menjadi penyidikan dan demi keadilan, Tim Reskrim Polda Sulawesi Utara melakukan gelar perkara.

Kasus pencabulan gadis Manado berinisial SC (19) oleh 19 pria terus mendapat perhatian publik. Menariknya keterangan pihak keluarga dan kepolisian berbeda. Yuyun, salah satu dari dua teman yang mengajak SC jalan-jalan, justru memberatkan SC dalam pengusutan kasus ini.

"Saya empat hari bersama SC, sama sekali tidak ada perkosaan. Kalaupun ada, saya juga pasti sudah jadi korban karena saya terus menjaga dia," kata Yuyun di kantin Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Utara (Sulut), beberapa waktu lalu.

Menurut Yuyun, peristiwa yang terjadi pada Januari 2016 itu berawal dari ajakan perempuan bernama Memey terhadap dirinya dan SC untuk menuju Kota Gorontalo di Provinsi Gorontalo menggunakan mobil. Yuyun dan SC dijemput dari tempat kerja pada 24 Januari 2016.

Mereka menuju salah satu penginapan di Bolangitang, Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara, Sulut. Di penginapan itu bergabung tiga lelaki. "Dalam hotel kami mengonsumsi sabu. Saya lihat SC yang duluan nyabu," kata Yuyun.

Selengkapnya baca di sini...

2. Ancam Bakal Tembaki Ratusan Warga, Santoso Tewas Dikeroyok

Ilustrasi Kekerasan Pada Anak (iStock Photo)

Menganiaya dua pelajar dan memaksanya meminum tuak, Santoso alias Ihsan jadi bulan-bulanan ratusan warga di Desa Kota Bangun, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Riau.

Dia meregang nyawa dan mayatnya ditinggalkan begitu saja di dalam rumahnya. Pihak keluarga ikhlas dalam kejadian ini. Namun, keluarga menolak menyerahkan mayat Santoso kepada kepolisian untuk kepentingan visum.

"Keluarga sudah membuat surat pernyataan penolakan yang diserahkan kepada pihak kepolisian. Meski demikian, penyelidikan tetap dilakukan dengan mengumpulkan keterangan saksi," kata Kapolsek Tapung Hilir AKP Benhardi, Minggu 15 Mei 2016 petang.

Selengkapnya baca di sini...

3. Penari Istana Kesayangan Bung Karno dan Soeharto Tutup Usia

Foto kenangan pasangan penari wayang orang Sriwedari Solo, Yohana Darsi Pudyorini dan Rusman Hardjowibakso. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Penari Wayang Orang Sriwedari, Yohana Darsi Pudyorini meninggal dunia, Minggu, 15 Mei 2016. Darsi yang menjadi penari langganan Istana Negara saat Sukarno menjadi Presiden RI ini wafat dalam usia 84 tahun.

Rusini, putri sulung Darsi menjelaskan, ibunya meninggal lantaran penyakit di usia sepuh. Sebelum meninggal, ia sempat keluar masuk rumah sakit karena menderita luka dekubitus.

"Jadi ibu ada benjolan dekubitus, sempat keluar rumah sakit pada akhir tahun 2015 kemarin. Kemudian yang terakhir, dokter menyarankan untuk dirawat di rumah saja, karena kondisinya tidak memungkinkan untuk diobati," ucap Rusini saat ditemui di rumah duka, Solo, Jawa Tengah, Minggu 15 Mei 2016.

Darsi dalam dunia wayang orang merupakan sebuah legenda. Ia bersama dengan suaminya Rusman Hardjowibakso menjadi primadona wayang orang Sriwedari Solo. Mereka kerap dipasangkan sebagai suami istri dalam lakon yang dibawakan. Peran yang sampai saat ini melekat adalah Gatotkaca dan Pregiwo.

Selengkapnya baca di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.