Sukses

Ini Penyebab Satwa Bonbin Bandung Galau

Tim investigasi mendapatkan sejumalh temuan penyebab satwa di Kebun Binatang Bandung kurang nyaman.

Liputan6.com, Bandung - Pascakematian Yani, seekor gajah Sumatera berumur 34, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia bersama Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat melakukan investigasi Kebun Binatang Taman Sari Kota Bandung. Tim menemukan beberapa hal yang harus diperbaiki oleh pihak pengelola.

Diantara hasil temuan investigasi tim dokter yang dibagi dua tersebut, ditemukan fakta bahwa kesejahteraan para satwa di Kebun Binatang masih sangat kurang. Karena itu, tim mengimbau pihak pengelola melakukan perombakan dalam hal manajemen pakan.

"Pada hari ini kita baru sampai ke primata, karnivor dan reptil. Nah besok kita lanjutkan ke kandang yang lainnya," kata Dokter Hewan, Pranyata Tangguh Waskita, di Kebun Binatang Taman Sari, Jumat 13 MEi 2016.

Dia menambahkan persoalan manajerial kebun binatang juga kurang bagus termasuk di dalamnya soal nutrisi dan sebagainya.

"Artinya bahwa kita memerlukan perbaikan yang cukup banyak di kebun binatang ini," ucap Pranyata Tangguh.

Menurut Dokter Hewan Dinas Peternakan Jawa Barat, Indriantari dengan kondisi kandang serta manajemen pengelolaan yang kurang baik mempengaruhi perilaku hewan.

"Satwa-satwa yang ada di Kebun Binatang tersebut saat ini dalam kondisi tidak nyaman. Karena mereka tidak sejahtera," kata dia.

Berdasarkan pantauan tim dokter hewan, kata dia, beberapa hewan jenis karnivora berperilaku agresif sementara yang lainnya hanya diam. Hal itu menurut dia, dikarenakan lingkungannya yang kurang membuat nyaman para satwa.

"Saya lihat yang satu agresif tapi yang lain kok diam. Itu perilaku yang seperti itu secara alami satwa liar yang karnivor itu agresif. Ketika tidak agresif berarti ada sesuatu. Lingkungannya agar dapat kita simpulkan kenapa," jelas Pranyata.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wali Kota Bandung Akan Somasi

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana akan melakukan somasi kepada Yayasan Marga Satwa Bandung sebagai pengelola Kebon Binatang Taman Sari. Pertimbangannya, pengelolaan Kebun Binatang dinilai kurang baik oleh Pemerintah dan masyarakat Kota Bandung.

Menurut pria yang akrab disapa Emil itu, tim hukum Pemerintah Kota dan jajaran kedinasan Kota Bandung telah menemukan dua hal yang dianggap sebagai pelanggaran. Pihaknya pun akan menelusuri lebih lanjut mengenai dua pelanggaran tersebut.

"Rapat dengan jajaran kedinasan dan tim hukum Pemkot, intinya untuk mencari solusi terpilah ada dua urusan. Yang pertama masalah hubungan hukum antara pemkot dengan yayasan, yang kedua adalah masalah hukum antara yayasan dengan pemberi izin yaitu kementrian lingkungan hidup dan kehutanan, dari kacamata publik dan pemkot," jelas Emil di Pendopo Kota Bandung, Jumat 13 Mei 2016.

Emil mengatakan, pihaknya telah menemukan fakta-fakta pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola. Di antaranya adalah tidak membayar sewa lahan kepada Pemkot Bandung terhitung sejak tahun 2007.

"Banyak fakta-fakta, bahwa ternyata dari 2007 tidak bayar sewa, kemudian juga ada dugaan retribusi tiket itu ternyata tidak dibayarkan karena ada pajaknya juga. Sedang ditelusuri karena masih dugaan, dan ditelusuri juga adanya dugaan PBB-nya juga ada tidak dilaksanakan dengan semestinya," sebut dia.

Berdasarkan keprihatinan publik, kata Emil, pihaknya akan melakukan somasi terhadap pihak pengelola. Namun apabila tidak juga begeming, pihaknya akan langsung melakukan gugatan ke meja hijau.

"Nanti kami akan teliti ternyata banyak pelanggaran ini, kami akan melakukan somasi juga untuk menyelesaikan urusan ini. Kalau ternyata tidak ada niat baik menyelesaikan urusan ini, kita akan gugat ke pengadilan," kata dia.

Emil menambahkan pihaknya berharap standar pelayanan minimal Kebun Binatang bisa dilakukan oleh pihak pengelola. Sebelumnya, Emil pun manawarkan bantuan apabila pihak pengelola kekurangan mengenai dana.

"Kalau memang tidak sanggup, ya kita akan berupaya. Bisa saja oleh pemkot bila memungkinkan, kalau enggak, saya bisa bantu mencarikan pihak ketiga supaya jadi partner. Sehingga standar pelayanan minimal untuk Kebun Binatang ini bisa kita hadirkan," ucap dia. (Aditya Prakasa)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini